Reporter: Aris Nurjani | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah diprediksikan akan kembali bergerak melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini, Kamis (23/6). Sentimen domestik akan menjadi kunci dalam pergerakan rupiah kali ini yaitu hasil keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) terkait suku bunga acuan.
Melansir Bloombreg pada perdagangan Rabu (22/6), rupiah spot ditutup melemah 0,34% ke level Rp 14.863 per dolar AS. Sejalan, di kurs referensi Jisdor Bank Indonesia (BI), rupiah juga melemah 0,38% ke level Rp 14.860 per dolar AS.
Presiden Komisaris HFX Internasional Berjangka Sutopo Widodo mengatakan, rupiah masih akan bergerak melemah pada Kamis (23/6). Sementara, Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, pergerakan rupiah bergantung pada keputusan BI dalam RDG yang akan diumumkan hari ini.
Baca Juga: Sinyal dari Gubernur BI: Suku Bunga Masih Tetap
"Selain itu, rupiah juga mendapat sentimen dari komentar Gubernur BI yang mengatakan bahwa BI tidak terburu-buru menaikkan suku bunga acuannya karena belum ada indikasi peningkatan inflasi secara fundamental," kata Josua.
Josua memperkirakan penguatan dolar AS masih akan bertahan dan membuat mata uang di kawasan Asia termasuk rupiah tertekan.
Baca Juga: BI Menaikkan GWM, Likuiditas yang Tersedot Diperkirakan Mencapai Rp 300 Triliun
"Sejalan dengan risk off sentiment yang mendominasi pasar keuangan Asia karena kekhawatiran pelaku pasar terhadap potensi perlambatan ekonomi global, terutama meningkatnya potensi resesi perekonomian AS, sejalan dengan pengetatan kebijakan moneter AS yang cukup agresif," ujar Josua.
Josua memprediksi pada hari ini, Kamis (23/6), rupiah bakal bergerak di level Rp 14.800 per dolar AS-14.900 per dolar AS. Sementara Sutopo memproyeksi, nilai tukar rupiah bergerak dalam rentang Rp 14.850 per dolar AS–Rp 14.950 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
