kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kurs Rupiah Dibuka Melemah 0,39% ke Rp 15.459 pada Hari Pertama Perdagangan Tahun Ini


Selasa, 02 Januari 2024 / 09:14 WIB
Kurs Rupiah Dibuka Melemah 0,39% ke Rp 15.459 pada Hari Pertama Perdagangan Tahun Ini
ILUSTRASI. Petugas menunjukkan uang dolar AS dan uang rupiah di salah satu kantor cabang PT. Bank Mandiri Persero Tbk, Jakarta, Selasa (31/1/2023). ANTARA FOTO/Reno Esnir/tom.


Reporter: Nur Qolbi, Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah dibuka melemah pada awal perdagangan tahun 2024. Mengutip Bloomberg pada pukul 09.07 WIB, rupiah bergerak ke level Rp 15.459 per dolar AS.

Rupiah pagi hari ini melemah 0,39% dari penutupan perdagangan terakhir tahun lalu di level Rp 15.399 per dolar AS.

Pengamat Mata Uang dan Komoditas Lukman Leong mengatakan bahwa minim sentimen bagi pergerakan rupiah di perdagangan hari Selasa (2/1). Hal itu sejalan dengan pasar utama di Eropa maupun AS pada umumnya masih libur.

“Rupiah di hari Selasa diperkirakan datar dengan kecenderungan melemah terbatas,” ujar Lukman kepada Kontan.co.id, Jumat (29/12).

Baca Juga: Realisasi Peredaran Uang Kartal Naik 11% di Periode Nataru

Lukman memprediksi rupiah bergerak dalam kisaran harga Rp 15.400 per dolar AS–Rp 15.500 per dolar AS.

Menurut Lukman, walaupun dolar AS tertekan akhir-akhir ini, namun indeks dolar AS berhasil rebound dan bertahan di atas level 100. Oleh karena itu, dolar AS saat ini diperkirakan sudah oversold dan memicu bargain hunting, yang berpotensi melemahkan posisi rupiah.

Lukman menyebutkan, beberapa data dari luar negeri di pekan ini bakal menjadi sorotan seperti data manufaktur dan service China, data manufaktur AS, risalah pertemuan FOMC, hingga data non farm payroll (NFP). Dari dalam negeri, investor akan memperhatikan data inflasi bulan Desember 2023 yang bakal dirilis Selasa (2/1).

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menuturkan bahwa memasuki tahun 2024, ekonomi global yang melambat, berkurangnya tekanan inflasi, dan melemahnya pasar tenaga kerja akan membuka pintu bagi penurunan suku bunga bank sentral global.

Di mana, Federal Reserve (Fed) dan Bank Sentral Eropa ECB diperkirakan akan melakukan penurunan suku bunga.

Dari domestik, Pemilihan Presiden (Pilpres) pada 14 Februari 2024 akan menjadi perhatian. Jika Pilpres diselenggarakan hanya satu putaran hasilnya akan lebih baik bagi investasi. Namun, jika Pilpres berjalan dua putaran maka investor akan mengambil sikap wait and see hingga Juni 2024,

Baca Juga: Rupiah Berpeluang Melemah Tipis di Perdagangan Hari Pertama Tahun 2024, Selasa (2/1)

“Tahun politik 2024 harus dicermati dengan baik,” ungkap Ibrahim dalam riset harian, Jumat (29/12).

Ibrahim memproyeksi pergerakan mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp 15.350 per dolar AS–Rp 15.420 per dolar AS pada Selasa (2/1). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×