kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Kurs Rupiah Berpotensi Menguat Tipis pada Senin (26/12)


Senin, 26 Desember 2022 / 05:55 WIB
Kurs Rupiah Berpotensi Menguat Tipis pada Senin (26/12)


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Melemah di perdagangan terakhir pekan lalu, nilai tukar rupiah diperkirakan bergerak datar dengan kecenderungan menguat tipis pada perdagangan Senin (26/12). Minimnya sentimen yang mempengaruhi nilai tukar jelang pergantian tahun menjadi dasar pergerakan tipis rupiah.

Jumat (23/12), kurs rupiah spot melemah 0,06% ke level Rp 15.593 per dolar Amerika Serikat (AS). Pelemahan tersebut diikuti kurs rupiah Jisdor yang melemah 0,07% ke Rp 15.605 per dolar AS.

Analis DCFX Futures Lukman Leong memperkirakan rupiah akan bergerak datar dengan kecenderungan menguat tipis pada hari ini. Minimnya rilis data dan agenda ekonomi di pekan depan bakal memberi ruang penguatan bagi rupiah. Perdagangan juga diperkirakan akan tipis menjelang liburan akhir tahun.

Di sisi lain, dolar AS dalam tren melemah karena rilis data inflasi Indeks Harga Belanja Konsumsi Pribadi atau Personal Consumption Expenditures (PCE) menunjukkan penurunan.

Baca Juga: Naik Lagi, Posisi Utang Indonesia hingga November 2022 Tembus Rp 7.554,25 Triliun

Mengutip Tradingeconomics, indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi di Amerika Serikat meningkat sebesar 5,5% secara year-on-year (YoY) pada November 2022. Angka ini terendah sejak Oktober 2021 dan di bawah 6,1% pada Oktober. Perinciannya, harga barang naik 6% dan harga jasa naik 5,2%. Biaya makanan naik 11,2% dan harga energi naik 13,6%. 

Sementara dibandingkan bulan sebelumnya, Indeks Harga PCE naik sebesar 0,1%, terendah dalam empat bulan dan di bawah 0,4% di bulan Oktober.

"Data inflasi PCE AS yang menunjukkan penurunan pada inflasi dan pengeluaran pribadi serta pemesanan barang tahan lama yang lebih rendah dari perkiraan akan menekan dolar AS," kata Lukman kepada Kontan.co.id, Minggu (25/12).

Baca Juga: Kurs Rupiah Menguat Sepekan Terakhir, Intip Prediksi Awal Pekan Depan

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memprediksi bahwa rupiah masih akan melemah pada perdagangan hari ini. Pasalnya, dolar AS berhasil naik terhadap sebagian besar mata uang utama pada akhir pekan lalu. Data AS menunjukkan kekuatan pasar tenaga kerja yang dapat membuat Federal Reserve hawkish lebih lama.

Menurut Ibrahim, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuasi tapi ditutup melemah di rentang Rp 15.580 per dolar AS-Rp. 15.650 per dolar AS pada Senin. Sedangkan Lukman memproyeksikan rupiah menguat tipis pada rentang Rp 15.500 per dolar AS-Rp 15.650 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×