Reporter: Bambang Rakhmanto | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Untuk mengurangi Beban Bunga pada Surat Utang Negara (SUN) Pemerintah melakukan pembelian kembali (buy back) SUN dua seri sekaligus dari pasar sekunder sebesar Rp 37,030 miliar.
SUN yang dibeli kembali oleh Pemerintah terdiri atas dua seri, yaitu FR0017 sebesar Rp 22 miliar jatuh tempo 15 Januari 2012 dengan harga rata-rata tertimbang 107,3%, dan FR0048 sebesar Rp15,030 miliar jatuh tempo 15 September 2018 dengan harga 108,08%.
Kepala Biro Humas Kementerian Keuangan, Yudi Pramadi dalam keterangan tertulisnya Selasa (21/12). Pembelian secara langsung di pasar sekunder yang dilakukan pada Senin (20/12) melalui fasilitas dealing room Ditjen Pengelolaan Utang.
“Transaksi pembelian kembali SUN secara langsung itu ditujukan untuk pengelolaan portofolio SUN, yaitu mengurangi jumlah SUN yang tidak likuid dan dilakukan dengan tetap mempertimbangkan efektivitas biaya bagi pemerintah,” paparnya.
Penyelesaian hasil pelaksanaan transaksi langsung ini akan dilaksanakan pada 22 Desember 2010 sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sebelumnya, pada 1 Desember 2010, pemerintah melakukan pembelian surat utang negara senilai Rp 360,78 miliar yang seharusnya jatuh tempo 2013 melalui pembelian secara langsung. SUN senilai Rp 360,78 miliar itu terdiri atas dua seri SUN yaitu FR0033 senilai Rp 252,03 miliar dengan harga rata-rata tertimbang 114,40% yang jatuh tempo pada 15 Maret 2013.
Menurut Pengamat Ekonomi David Sumual, langkah pemerintah untuk melakukan buy back sudah tepat karena bisa mengurangi beban bunga. "Dengan menyimpan SUN itu akan menambah beban pemerintah karena harus membayar bunga SUN. Jadi langkah yang tepat dengan buyback," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
