kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45899,63   -8,92   -0.98%
  • EMAS1.358.000 -0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kupon terendah sepanjang sejarah SBN ritel, SR014 bukukan penjualan Rp 16,71 triliun


Senin, 22 Maret 2021 / 19:35 WIB
Kupon terendah sepanjang sejarah SBN ritel, SR014 bukukan penjualan Rp 16,71 triliun
ILUSTRASI. Sukuk Negara Ritel seri SR014


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah masa penawaran ditutup pada 17 Maret 2021, hari ini Senin 22/3), Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko atas nama Menteri Keuangan menetapkan hasil penjualan Sukuk Ritel seri SR014. 

Tercatat, total volume pemesanan pembelian SR014 yang telah ditetapkan adalah sebesar Rp 16,71 triliun dengan rata-rata pemesanan sebesar Rp 468,90 juta.

Adapun, kupon SR014 yang sebesar 5,47% merupakan kupon SBN ritel terendah sepanjang masa. Kendati demikian, hal ini tidak menghalangi minat masyarakat terhadap produk ini. 

Terbukti dari penjualan SR014 yang berhasil oversubscribed  sebesar 1,67x dari target penerbitan sebesar Rp 10,00 triliun, di tengah kondisi pasar keuangan yang masih belum stabil.

Lebih lanjut, penjualan SR014 kali ini menarik minat investor sebanyak 35.626 orang di seluruh provinsi di Indonesia. Perolehan ini menjadikan jumlah investor SR014 merupakan yang terbesar ketiga sepanjang penerbitan SBSN ritel setelah SR008 dan SR013. 

Sukuk Negara Ritel seri SR014 menggunakan akad Ijarah Asset to be Leased, dengan menggunakan Barang Milik Negara (BMN) dan Proyek APBN tahun 2021 sebagai underlying assets.

Baca Juga: Kupon SR014 paling mini, mitra distribusi tak kesulitan lewati target penjualan

Dilihat dari usia pembeli, kelompok investor Generasi Y/Milenial merupakan yang paling dominan. Tercatat, jumlahnya sebanyak 12.968 orang, atau 36,40% dari total investor, dengan nominal pembelian sebesar Rp 3,10 triliun, atau 18,56% dari total penjualan.

Sementara untuk kelompok paling muda, yakni generasi Z, mencatatkan pembelian SR014 sebesar Rp 119,44 miliar (0,71% dari total penjualan) dengan jumlah investor 331 orang (0,93% dari total investor).

Lalu, dari sisi jumlah investor baru, penjualan SR014 kali ini berhasil menjaring sebanyak 11.928 investor baru atau atau 33,48% dari total investor, dengan nominal pembelian sebesar Rp 4,28 triliun (25,63% dari total penjualan).

Dari seluruh investor baru SR014, generasi Y/Milenial merupakan yang paling besar dengan sebanyak 5.293 investor (44,37% dari total investor baru).

Jika dilihat dari demografi pekerjaan investor, pada penjualan SR014 kali ini, profesi wiraswasta mencatat nominal pembelian terbesar yaitu Rp 7,24 triliun (43,35% dari total penjualan). Sedangkan investor dari kalangan pegawi swasta merupakan jumlah investor terbanyak yaitu 12.098 orang (33,96% dari total investor).

Partisipasi investor ASN/TNI/Polri pada SR014 adalah sebesar Rp 641,52 miliar (3,84% dari total penjualan) dengan jumlah investor sebanyak 2.110 orang (5,92% dari total investor).

Sementara jika dilihat dari wilayah pembelian, nominal penjualan terbesar terjadi di provinsi DKI Jakarta, yaitu Rp 6,14 triliun (36,77% dari total penjualan) dari 11.548 orang (32,41% dari total investor).

Lalu porsi penjualan SR014 di Wilayah Indonesia Timur adalah sebesar 0,89% dari total penjualan, dengan porsi investor sebanyak 0,62% dari total investor. Angka ini mengalami peningkatan dibandingkan SR012 dan SR013, baik dari sisi nominal penjualan maupun jumlah investor.

Baca Juga: Penjualan sukuk ritel SR014 capai Rp 16,75 triliun

Adapun setelmen SR014 akan dilaksanakan pada tanggal 24 Maret 2021 dan dicatatkan di PT Bursa Efek Indonesia pada tanggal 25 Maret 2021. 

Namun demikian, perdagangan di pasar sekunder baru dapat dilakukan pada tanggal 11 Juni 2021 karena SR014 memiliki minimum holding period sampai dengan tiga periode imbalan.

Sepanjang 2021, pemerintah telah menerbitkan dua instrumen SBN Ritel (ORI019 dan SR014) dengan total nominal penerbitan mencapai Rp42,70 triliun.

Penerbitan instrumen SBN Ritel tersebut merupakan bagian dari upaya Ppemerintah untuk memperdalam pasar keuangan domestik serta memperluas basis investor, khususnya investor ritel. 

Besarnya penjualan SR014 menunjukkan bahwa di tengah ketidakpastian pasar dan kondisi pandemi yang belum ada kejelasan kapan berakhir, minat investor ritel terhadap instrumen SBN masih sangat tinggi.

Selanjutnya: Penerbitan SBN akan dipangkas, begini kata ekonom Bank Mandiri

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×