Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Pasar modal lokal terutama instrumen obligasi dalam negeri sepertinya masih menarik di mata investor asing. Ini terlihat dari hasil bookbuilding obligasi global PT Pan Brothers Tbk (PBRX) senilai US$ 200 juta.
PBRX bersama joint global cordinator yakni ANZ, JSBC dan ING menjual obligasinya dengan yield sekitar 8%. Ini merupakan batas bawah dari rentang kupon yang sebelumnya ditetapkan, 8%-10% dalam RUPS perseroan jelang akhir tahun lalu.
Batas bawah ini digunakan setelah emiten tekstil tersebut melihat adanya kondisi pasar obligasi yang lebih kondusif pasca tahun baru China.
"Setelah setelah seluruh proses bookbuilding selesai, kupon final atas obligasi tersebut adalah 7,75%," ujar salah seorang sumber seperti dikutip dari Globalasia.com.
Mengecilnya kupon menunjukan jika investor melihat tidak adanya risiko yang terlalu besar sehingga mereka pun mau menyerap obligasi tersebut dengan kupon yang lebih kecil.
PBRX enggan berkomentar banyak terkait hasil kupon ini saat dimintai konfirmasinya oleh KONTAN. Namun, manajemen memastikan jika kupon tersebut dibawah 7,75%.
Obligasi global tersebut memiliki rating B1/-B. Sebelumnya, perseroan menggunakan tiga lembaga rating yakni Moody's, S&P, dan Fitch Ratings.
Investor yang menyerap obligasi ini mayoritas investor Asia, mencapai 82%. Sisanya diserap investor kawasan Eropa dan Timur tengah. Dari sejumlah investor tersebut, sebesar 93% meruoakan fund manager disusul oleh private bank dan bank konvensional masing-masing 6% dan 1%.
Asal tahu saja, kupon obligasi ini juga justru lebih kecil dibanding emiten sejenis, yakni PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL). Hanya saja, saat itu SRIL merilis obligasi global dengan nominal yang lebih besar.
Pertengahan tahun lalu, SRIL melalui anak usahanya, Golden Legacy Pte. Ltd., merilis obligasi global senilai US$350 juta dengan kupon dipatok 8,25%. Obligasi itu akan jatuh tempo pada 2021 dengan pembayaran bunga setiap enam bulan dan pembayaran perdana pada 7 Desember 2016.
Smentara, obligasi PBRX diperkirakan memiliki tenor sekitar 5 tahun. Adapun peruntukan penggunaannya nanti adalah untuk refinencin dan modal ekspansi di masa mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News