Reporter: Dina Farisah | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKATA. Dua perusahaan multifinance, PT Astra Sedaya Finance dan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) menerbitkan obligasi dalam waktu hampir bersamaan. Para penjamin emisi menyebutkan, minat pasar cukup besar atas obligasi baru ini.
Astra Sedaya Finance menggelar masa penawaran umum pada 22-28 Februari 2013. Kali ini, Astra Sedaya menyajikan dua seri obligasi, yakni seri A bertenor 370 hari dan seri B bertenor tiga tahun. Tingkat kupon kedua seri itu masing-masing 6,75% dan 7,75%.
Head of Investment Banking PT Indo Premier Securities, Rayendra L Tobing mengungkapkan, permintaan terbilang bagus. Indo Premier adalah salah satu penjamin emisi obligasi Astra Sedaya. Menurut Rayendra, porsi investor lokal masih lebih besar ketimbang investor asing. Namun, pihaknya belum bisa memastikan berapa potensi kelebihan permintaan.
Penjamin emisi lainnya, PT Mandiri Sekuritas juga melontarkan hal yang sama. "Permintaan yang masuk banyak," ujar Executive Vice President Corporate Communication PT Mandiri Sekuritas, Febriati Nadira, Jumat (25/1).
Sementara itu, ADMF akan menerbitkan obligasi berkelanjutan II Adira Finance Tahap I 2013 sebesar Rp 2 triliun. Adira juga akan menerbitkan obligasi syariah bertajuk Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Adira Finance Tahap I 2013 sebanyak-banyaknya Rp 500 miliar. Berdasarkan prospektus, masa penawaran awal akan diselenggarakan pada 28 Januari-8 Februari 2013.
Obligasi konvensional dan sukuk Adira terdiri atas empat seri. Seri A memiliki tenor 370 hari dan seri B bertenor dua tahun. Seri C dan Seri D masing-masing bertenor tiga tahun dan lima tahun. Sama halnya dengan Astra Sedaya, ADMF juga mengantongi rating AA+ dari Pemeringkatan Efek Indonesia (Pefindo).
ADMF menunjuk empat penjamin emisi obligasi dan sukuk, yaitu PT Danareksa Sekuritas, PT HSBC Securities Indonesia, PT Indo Premier Securities, dan PT Standard Chartered Securities Indonesia. Wali amanat obligasi dan sukuk Adira adalah BNI.
Head of Debt Capital Markets BCA Securities, Herdi Ranuwibowo memprediksi, obligasi kedua multifinance bakal laris manis. "Kedua obligasi ini akan mengalami kelebihan permintaan hingga 1,5 kali," kata Herdi.
Potensi ini didukung oleh peringkat dan nama besar masing-masing perusahaan. Astra Sedaya, misalnya, menawarkan tingkat kupon yang menarik. Pada seri A, kupon yang ditawarkan Astra lebih tinggi 338 basis poin dibanding tenor yang sama pada obligasi pemerintah. Begitupun halnya dengan seri B yang menawarkan kupon lebih tinggi 307 basis poin dibandingkan tenor yang sama.
Menurut Herdi, investor dari kalangan manajer investasi dan perbankan banyak tertarik pada obligasi ini. Sementara dana pensiun cenderung mengerem penempatan aset pada obligasi korporasi karena porsinya sudah besar.
Ia menambahkan, obligasi Adira akan menarik investor lebih beragam, karena adanya sukuk. Perbankan syariah, dana pensiun syariah, dan reksadana syariah mungkin akan memarkir dana di sini.
Herdi memprediksi, kupon obligasi dan sukuk ADMF di kisaran 6,65%-7,1% untuk seri A, antara 7,1%-7,6% untuk seri B, antara 7,37%-7,87% untuk seri C, dan tingkat kupon Seri D berkisar 7,5%-8%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News