kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kudeta Turki bikin wajah bursa Asia mixed


Senin, 18 Juli 2016 / 08:27 WIB
Kudeta Turki bikin wajah bursa Asia mixed


Sumber: CNBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

TOKYO. Pasar saham Asia dibuka flat pada transaksi Senin (18/7). Di Australia, indeks ASX 200 dibuka dengan kenaikan 0,11% pada pukul 08.00 WIB. Sektor finansial berhasil menyokong kenaikan indeks Negeri Kanguru itu.

Adapun pergerakan sejumlah saham yang turut mempengaruhi ASX 200 antara lain: Rio Tinto yang turun 0,38%, Fortescue turun 1,54%, dan BHP Billiton Ltd turun 0,49%.

Sedangkan indeks di Korea Selatan dibuka dengan penurunan 0,13%. Adapun indeks NZX 50 di Selandia Baru bergerak flat di level 7.079,52.

Sementara, pasar saham di Jepang ditutup karena perayaan Hari Marinir.

Bursa Asia tengah mencari arah pergerakan seiring minimnya perilisan data ekonomi pada pekan ini di Asia. Investor juga memilih untuk berisitirahat sejenak untuk mengamati perkembangan global, khususnya kegagalan kudeta militer di Turki pada Jumat (15/7) lalu.

Sekadar mengingatkan, kudeta militer yang bertujuan untuk menggulingkan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebabkan ratusan orang tewas, baik dari sipil maupun militer. Kondisi ini sempat mengirimkan mata uang lira ambles terhadap dollar AS dan euro.

Posisi terakhir, lira diperdagangkan pada level 3,0189 per dollar AS. Sebelum terjadinya insiden kudeta, lira stabil di bawah level 2,90 per dollar AS.

Kudeta Turki juga menyebabkan bursa AS ditutup beragam pada akhir pekan lalu. Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup dengan kenaikan tipis 0,05% menjadi 18.516,55. Sedangkan indeks S&P 500 ditutup turun 0,09% menjadi 2.161,74.

"Pasar saham Asia sepertinya tidak terlalu terganggu dengan penutupan pasar saham AS pasca kudeta Turki. Pekan ini akan memutuskan apakah bursa saham akan bergerak naik atau terjadi pembalikan arah secara tajam," jelas Angus Nicholson, market analyst IG Ltd.

Nicholson juga menambahkan, berita gagalnya kudeta Turki bisa menjadi sentimen negatif di emerging market.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×