kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kuasai 75% saham, Bobby Gafur Umar kini pengendali baru Protech Mitra Perkasa (OASA)


Minggu, 05 Desember 2021 / 15:54 WIB
Kuasai 75% saham, Bobby Gafur Umar kini pengendali baru Protech Mitra Perkasa (OASA)
ILUSTRASI. Bobby Gafur Sulistyo Umar kini telah resmi menjadi pengendali baru Protech Mitra Perkasa (OASA).


Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Protech Mitra Perkasa Tbk (OASA) berganti nakhoda. Bobby Gafur Sulistyo Umar kini telah resmi menjadi pengendali baru kepemilikan perusahaan yang bergerak di bidang jasa konstruksi, telekomunikasi dan energi tersebut. 

Bobby juga menjabat sebagai Presiden Direktur OASA. Bobby membenarkan kabar tersebut. “Iya benar. Merujuk pada Peraturan OJK, saya telah menyelesaikan pembelian atas 179.300.000 saham yang mewakili 50% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam PT Protech Mitra Perkasa Tbk,” ujarnya, dalam keterangan tertulis, Minggu (5/12).

Ia menambahkan sebelumnya dirinya telah tercatat sebagai pemegang 25% saham OASA. Dengan selesainya akuisisi tersebut, Bobby yang kini memiliki 268.950.000 saham mewakili 75% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam OASA.

Setelah menjadi pengendali baru OASA, Bobby akan melaksanakan penawaran tender wajib sesuai dengan ketentuan POJK No. 9/2018.

Baca Juga: Protech Mitra Perkasa (OASA) raup laba bersih Rp 1,14 miliar pada semester I-2021

Bobby menjelaskan, OASA yang sejak tahun 2013 telah memperluas cakupan bisnis ke sektor telekomunikasi dan beberapa tahun setelah itu juga merambah bisnis energi, termasuk kelistrikan dan energi terbarukan, sebenarnya adalah perusahaan yang berbasis pada manajemen proyek dan konstruksi yang terintegrasi. 

“Ke depan, kami sudah menetapkan rencana dan akan segera menyusun cetak-biru bisnis kami, dengan tetap mempertahankan dan terus mengembangkan kegiatan usaha di bidang- bidang konstruksi barang elektrikal, telekomunikasi dan juga tetap menjadi pemasok utama di sektor energi migas,” kata Bobby.

Pandemi COVID-19 pada kenyataannya telah memorakporandakan bisnis dan industri jasa konstruksi. OASA juga terkena dampaknya karena terjadi penurunan pasokan produk ke proyek konstruksi bangunan serta infrastruktur. 

Namun, bisnis yang digelutinya ini telah mulai menggeliat kembali. Outlook ke depan memang masih sangat tidak pasti. Prospeknya masih sangat tergantung pada durasi krisis kesehatan dan efektivitas kebijakan pemerintah untuk meredam dampak ekonomi dari pandemi ini. 

"Tetapi kami para pengusaha jasa konstruksi juga harus optimis bahwa sektor yang kami geluti ini mampu berkontribusi besar dalam proses pemulihan ekonomi,” katanya.

Ekspansi 

Konstruksi barang elektrikal, telekomunikasi dan juga energi migas, akan menjadi sektor-sektor bisnis yang akan digarap serius OASA. “Terutama di sektor energi terbarukan atau EBT. Kami menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp20 miliar hingga Rp30 miliar, seluruhnya dari internal,” kata Bobby.

Ia menambahkan dengan fokus tersebut, OASA membidik pertumbuhan kinerja hingga 30% tahun ini. "Targetnya, tahun ini kami harapkan dapat tumbuh 20%-30% dibanding tahun lalu yang terkena dampak Covid-19 sangat berat," tandasnya. Kami terus berkembang, dan akan terus melakukan upaya untuk berekspansi. Kami akan berekspansi ke masa depan,” katanya.

Manajemen OASA melihat, ekspansi jasa konstruksi sebagai sesuatu yang sangat layak. Sebab, industri jasa konstruksi merupakan sektor prioritas dalam pembangunan nasional berkelanjutan yang dalam dua tahun terakhir telah mengalami perlambatan akibat pemberlakuan pembatasan mobilitas dan pembatasan aktivitas masyarakat dalam rangka pengendalian dampak pandemi Covid-19, yang juga berdampak pada penurunan pasokan produk ke proyek konstruksi serta infrastruktur.
 
Pengembangan lini usaha ini, menurut Bpbby, dipastikan akan sesuai dengan program peningkatan pemakaian produk dalam negeri. Produk dan jasa yang ditawarkan akan menggunakan produk atau komponen dalam negeri secara maksimal, sehingga memiliki potensi untuk menciptakan lapangan kerja baru di dalam negeri.

Di semester I 2021, pendapatan bersih OASA melesat hingga 192,83% menjadi Rp 3,18 miliar, sementara pada semeter I-2020 membukukan hanya Rp 1,08 miliar.

Baca Juga: Tidak Lagi di BNBR, Bobby Gafur Kini Menjadi Investor Protech Mitra Perkasa (OASA)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×