Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Kinerja emiten konstruksi di kuartal pertama ini sepertinya tak terlalu bagus. Coba tengok PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) yang mencatat penurunan kontrak baru.
Pada kuartal pertama tahun ini, ADHI mencatat kontrak baru sekitar Rp 1,5 triliun. Angka tersebut turun 21,06% dari Rp 1,9 triliun di periode yang sama tahun lalu.
"Ini masih didominasi proyek-proyek infrastruktur dan gedung," sebut Sekretaris Perusahaan ADHI M. Aprindy, kepada KONTAN, Senin, (21/4).
Nah, perolehan kontrak tersebut memiliki kisaran nilai Rp 20 miliar sampai Rp 80 miliar. Beberapa proyeknya antara lain Hotel Lor In Lembang yang memiliki nilai Rp 57 miliar, Apartemen Castel yang bernilai Rp 85 miliar, dan lain-lain.
Aprindy menyebut, raihan kontrak di kuartal pertama biasanya memang cenderung rendah. Nantinya di kuartal kedua, jumlahnya mulai meningkat. Kemudian, kontrak tersebut akan mencapai puncaknya di kuartal ketiga dan keempat.
Hingga akhir tahun 2014, ADHI masih yakin bisa mendapat kontrak baru sebesar Rp 21 triliun. Di situ, proyek konstruksi diperkirakan mencapai Rp 11 triliun. Sisanya yaitu properti, Engineering Procurement Construction (EPC), precast, dan lain-lain yang merupakan bisnis anak usaha ADHI.
Pada akhir 2013 kemarin, laba ADHI tercatat melonjak 91,86% dari Rp 211,59 menjadi Rp 405,97 miliar. Kemudian, pendapatannya meningkat 28,47% dari Rp 7,62 triliun ke posisi Rp 9,79 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News