Reporter: Astri Kharina Bangun | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) mengalami penurunan kerugian operasional (operational loss) sebesar 28% pada kuartal pertama 2011 dibandingkan periode serupa tahun lalu. Bila kuartal pertama tahun lalu kerugian operasionalnya sebesar Rp 361 miliar, kuartal pertama tahun ini kerugiannya mencapai Rp 258 miliar.
"Memang siklus di industri penerbangan setiap kuartal pertama itu merugi. Namun tahun ini tidak sebesar tahun lalu. Nanti akan membaik di kuartal selanjutnya," ujar Direktur Utama GIAA Emirsyah Satar, Jumat (29/4).
Namun, Emir tidak menyebut perbandingan kerugian pada kuartal pertama tahun 2010 dengan kuartal pertama 2011. Ia melanjutkan, dari segi pendapatan operasional GIAA mengalami kenaikan sebesar 49%. Lagi-lagi ia tak menyebut berapa nominal rupiahnya.
Kendati demikian, dia mengungkapkan, pendapatan bersih GIAA kuartal pertama tahun ini naik menjadi Rp 5,819 triliun dari Rp 3,468 triliun pada periode serupa tahun lalu.
"Jumlah penumpang di kuartal pertama 2011 naik 46,9% menjadi 3,676 juta penumpang dibandingkan kuartal pertama tahun lalu sebanyak 2,5 juta penumpang," papar Emir.
Sementara itu, mengenai rencana perseroan melakukan kuasi reorganisasi, Direktur Keuangan GIAA Elisa Lumbantoruan mengungkapkan hal tersebut baru akan dimintakan persetujuan pada rapat umum pemegang saham berikutnya.
"Proses sudah berjalan. Kemungkinan (kuasi reorganisasi) akan dilakukan pada semester kedua setelah memintakan persetujuan lewat RUPSLB," kata Elisa. Dengan menerapkan kuasi reorganisasi, maka jika tahun ini GIAA memperoleh laba bersih, tahun 2012 GIAA bisa membagikan dividen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News