Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
Dari sisi bottomline, per kuartal pertama 2023 HRUM membukukan laba bersih senilai US$ 103,02 juta, naik 60,2% dari realisasi laba bersih di kuartal pertama tahun lalu yang hanya US$ 62,80 juta.
Asal tahu, HRUM menargetkan angka penjualan dan produksi batubara sekitar 5,5 juta ton pada tahun 2023.
Sebagai perbandingan, pada tahun 2022 HRUM menjual 5,0 juta ton batubara. Jumlah ini naik 45,4% dari penjualan batubara di tahun sebelumnya yang hanya sebesar 3,5 juta ton. HRUM juga mencatatkan kenaikan dari sisi produksi. Sepanjang 2022, HRUM memproduksi 5,4 juta ton batubara, naik 51,5% dari produksi di 2021 yang hanya 3,6 juta ton.
Baca Juga: Segmen Nikel Menopang Kinerja Harum Energy di 2023, Simak Rekomendasi Sahamnya
Memasuki awal tahun 2023, manajemen HRUM melihat harga batubara global mulai mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2022. Melandainya harga batubara dikarenakan krisis energi yang sudah mereda dan faktor cuaca yang lebih baik dari yang diharapkan.
“Namun demikian, permintaan komoditas batubara di pasar global tersebut masih menunjukkan trend positif di tahun ini,” kata Direktur Utama Harum Energy Ray Antonio Gunara kepada Kontan.co.id, awal bulan ini.
Kata Ray, melandainya tren harga batubara global diperkirakan akan berdampak pada pencapaian harga jual rata-rata alias average selling price HRUM di kuartal kedua 2023. Sehingga, ASP pada semester kedua tahun ini akan mengikuti trend harga batubara yang berlaku pada periode tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News