Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Elnusa Tbk sudah membelanjakan sebagian anggaran belanja modal di tiga bulan pertama tahun ini. Hingga akhir Maret 2021 lalu, emiten berkode saham ELSA itu sudah merealisasikan pembelanjaan dana capex sekitar Rp 200 miliar.
Corporate Secretary ELSA, Ari Wijaya mengatakan, sekitar 80% dari pembelanjaan dana capex diperuntukkan untuk mendukung layanan jasa hulu migas. “Porsi terbesar adalah fabrikasi peralatan perawatan sumur yang dapat digunakan multi fungsi (seperti) Hydraulic Rig and Workover,” terang Ari kepada Kontan.co.id (20/4).
Seperti diketahui, ELSA menganggarkan capex sebesar Rp 600 miliar pada tahun ini. Dengan demikian, realisasi serapan capex ELSA di kuartal I 2021 sudah mencapai kurang lebih sepertiga dari total anggaran capex perusahaan tahun ini.
Baca Juga: Harga minyak masih fluktuatif, Blok Rokan diharapkan mendukung kinerja Elnusa (ELSA)
Ari bilang, ELSA akan mengoptimalkan dana Capex yang telah ditetapkan untuk tahun 2021. Pembelanjaan capex selanjutnya akan diarahkan untuk beberapa hal, salah satunya yaitu untuk mendukung pembangunan infrastruktur di sektor hilir migas seperti depo BBM dan LPG di luar Jawa.
Selain itu, pembelanjaan dana capex juga akan diarahkan untuk menambah kapasitas dan kapabilitas pada bisnis survei seismik. Hal ini misalnya dilakukan dengan cara menambah peralatan survei 3D. “Dengan demikian kapasitas bertambah dengan adanya peralatan baru. Dan tentunya ini menambah kapabilitas Elnusa di bidang eksplorasi, survei seismik,” papar Ari.
Untuk diketahui, ELSA membukukan membukukan pendapatan usaha konsolidasi sebesar Rp7,72 triliun di tahun 2020, turun 7,84% dibanding realisasi pendapatan tahun 2019 yang mencapai Rp 8,38 triliun. Secara terperinci, pendapatan usaha konsolidasi ELSA berasal dari pendapatan jasa hulu migas dengan kontribusi 53%, jasa distribusi & logistik energi sebesar 43%, dan jasa penunjang 4%.
Dari hasil pendapatan usaha tersebut, ELSA mengantongi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih sebesar Rp 249,08 miliar. Angka tersebut turun 30,12% dibanding realisasi laba bersih tahun 2019 yang mencapai Rp 356,47 miliar.
Selanjutnya: Anak usaha Elnusa (ELSA) groundbreaking fuel terminal di Indragiri Hilir
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News