kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Kuartal I-2018, imbal hasil obligasi korporasi ungguli obligasi pemerintah


Minggu, 08 April 2018 / 13:47 WIB
Kuartal I-2018, imbal hasil obligasi korporasi ungguli obligasi pemerintah
ILUSTRASI. Aktivitas di Mandiri Sekuritas Jakarta


Reporter: Grace Olivia | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Obligasi korporasi mampu mencatat kinerja yang apik di awal tahun ini. Sepanjang kuartal pertama 2018, return yang diberikan surat utang ini lebih tinggi dibandingkan dengan return obligasi pemerintah.

Sejak awal tahun, rata-rata imbal hasil korporasi memang cenderung lebih tinggi dan stabil. Menurut data Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) per Jumat (6/4) lalu, kinerja obligasi korporasi yang tercermin dalam INDOBeX Corporate Total Return tercatat sebesar 1,5% year-to-date (ytd). Sementara, kinerja obligasi pemerintah dalam INDOBeX Government Total Return cuma 0,89% ytd.

Analis IBPA Ifan Mohamad Ihsan, menjelaskan, saat ini pasar obligasi memang tengah bergerak turun secara umum. Obligasi pemerintah dan korporasi pada dasarnya sama-sama mengalami penurunan harga.

Dalam indeks INDOBeX Government Clean Price tercatat penurunan harga obligasi pemerintah mencapai 1,07% ytd. Adapun, penurunan harga obligasi korporasi lebih tertahan yaitu hanya 0,81% ytd berdasarkan indeks INDOBeX Corporate Clean Price.

"Kinerja obligasi korporasi tertolong imbal hasil kuponnya yang tinggi, sehingga mengompensasi penurunan harga," imbuh Ifan, (6/4).

Ifan juga menjelaskan bahwa karakteristik obligasi korporasi yang berjangka pendek membuat ruang pergerakan harganya lebih kecil ketimbang obligasi pemerintah yang tenornya bisa mencapai puluhan tahun. Selain itu, ia menilai, sudah sewajarnya investor akan melakukan switching dari instrumen berjangka panjang ke instrumen berjangka pendek atau menengah saat pasar sedang mengalami penurunan.

Analis Obligasi BNI Sekuritas Ariawan menambahkan, kinerja obligasi pemerintah di tiga bulan pertama tahun ini memang lebih tertekan. Kecemasan pasar soal arah kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) yang disusul dengan isu perang dagang menjadi faktor utama.

"Obligasi korporasi juga tertekan, tapi pengaruhnya tidak sebesar ke obligasi pemerintah. Di pasar sekunder, obligasi pemerintah itu lebih likuid, jadi lebih rentan terhadap koreksi," ujar Ariawan, (6/4)

Sepanjang tahun 2017, IBPA mencatat realisasi nilai emisi obligasi korporasi mencapai Rp 165 triliun. Melihat kebutuhan dana yang masih besar untuk perusahaan, kedua analis sepakat tahun ini penerbitan obligasi akan semakin marak.

"Imbal hasilnya sepanjang tahun ini juga bisa mencapai 7%-10% dan potensi kenaikan harga masih cukup terbuka," kata Ariawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×