Reporter: grace.olivia | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mencatat kinerja positif pada kuartal ketiga tahun ini. Hingga September 2017, bank pelat merah ini mengantongi laba bersih sebesar Rp 15,1 triliun, naik 25,4% dari periode yang sama tahun lalu alias year on year (yoy).
Penyaluran kredit BMRI juga naik mencapai 9,8% yoy menjadi Rp 686,2 triliun dibanding periode tahun lalu Rp 625,1 triliun.
Analis Ciptadana Sekuritas Eni Marsella Siahaan dalam riset yang diterima KONTAN, Rabu (25/10), menyebutkan pada kuartal ketiga ini pertumbuhan kredit BMRI disetir segmen kredit korporasi yang tumbuh 12% yoy menjadi Rp 236,1 triliun dan kredit konsumer tumbuh 12% yoy menjadi Rp 95,2 triliun.
Bank Mandiri juga berhasil menekan rasio kredit bermasalah alias non performing loan (NPL) pada kuartal ketiga menjadi 3,8% dari 3,9% pada kuartal kedua. Ini menjadi indikasi membaiknya kualitas aset BMRI.
Dalam risest hari ini (25/10), Daniel Panggabean, analis Kresna Securities menyebut, margin bunga bersih alias net interest margin (NIM) BMRI pada kuartal ketiga ini masih menyusut 6 bps dari kuartal sebelumnya ke 5,78%. Menurutnya, fokus BMRI pada kuartal ini memang pada perbaikan kualitas aset dengan melakukan pengalihan portofolio kredit dan deposito jangka panjang. Daniel memprediksi NIM BMRI akan kembali naik ke level aman 5,95% di akhir tahun nanti.
Menurut Eni, BMRI berpotensi meraih pendapatan lebih tinggi seiring normalisasi biaya kredit dan kondisi fundamental perusahaan yang semakin baik pada 2018. Setali tiga uang, Daniel optimistis profitabilitas atau ROE BMRI akan semakin pulih dan meningkat ke 14% tahun depan.
Eni merekomendasikan buy saham BMRI dengan target Rp 8.000 per saham dengan prediksi PBV 2018 sebesar 2,2x. Sedangkan Daniel merekomendasikan buy saham BMRI dengan target harga Rp 7,675 per saham dengan PBV sebesar 2,07x.
Rabu (25/10), saham BMRI diperdagangkan pada PBV sebesar 1,9x dengan harga Rp 7.000 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News