Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menggandeng lebih banyak bank untuk menjadi bank administrator rekening dana nasabah (RDN). Kini jumlah bank administrator bertambah dari enam bank menjadi sembilan bank.
Tiga bank tambahan yang dimaksud adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT Bank Central Asia Syariah, dan PT Bank Sinarmas Tbk. Adapun, enam bank sebelumnya adalah PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Permata Tbk, PT Bank Negara Indoneia Tbk, dan PT Bank Syariah Mandiri.
Margaret Mutiara Tang, Direktur Utama KSEI berharap, dengan bertambahanya jumlah bank administrator sejalan dengan upaya penambahan jumlah investor. Pasalnya, mulai periode saat ini, seluruh bank administrator RDN wajib melakukan Co-Branding Fasiliats AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas)
Jadi, bank administrator harus mengembangkan infrastruktur dan jaringan yang dimilki. Seperti, fasilitas ATM, mobile banking, maupun internet banking. Hal ini dilakukan untuk memperluas akses investor pasar modal.
Maklum, target jangka panjang KSEI adalah investor bisa melakukan transaksi jual beli saham, reksadana, lewat ATM. Saat ini, transaksi yang bisa dilakukan baru melakukan pengecekan saldo dan penarikan dana. Namun, itu pun masih terbatas pada sejumlah bank dan perusahaan efek.
"Kerjasamsa KSEI dengan sembilan bank administrator RDN diharapkan dapat memperluas jaringan pasar modal melalui perbankan," ujar Margaret, Jumat (10/7).
Terlebih, investor yang ada di luar Jakarta. Dengan adanya tambahan tiga bank ini, maka total jaringan perbankan bertambah menjadi 17.000 kantor cabang dan 88.000 ATM.
"Sebenarnya ada potensi dana mengendap yang dapat dimanfaatkan, rata-rata nilainya sekitar Rp 5 triliun," imbuh Margaret.
Dana itu, lanjut dia, sebenarnya bisa dimanfaatkan oleh bank administrator RDN yang bekerjasama dengan KSEI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News