Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Krisis melanda Turki. Mata uang Turki, lira terus mencatatkan penurunan. Secara year to date (ytd) mata uang negara tersebut sudah merosot hingga 42% terhadap dollar Amerika Serikat.
Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan bahwa krisis Turki ini akan terus berlanjut. Ia memperhitungkan kepanikan di sana masih akan terjadi meski Pemerintah Turki sedang menyiapkan langkah untuk mengatasi ini.
Namun demikian, William mengatakan bahwa krisis di Turki tak akan terlalu mempengaruhi pasar Indonesia. "Pengaruhnya kecil, saya kira koreksi sedikit ada, tapi tidak separah kalau efeknya dari Dow Jones misalnya," kata William kepada KONTAN, Minggu (12/8).
William menyarankan investor untuk bisa melakukan profit taking sebagian portofolionya tersebut. Apalagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah mencatatkan kenaikan cukup tinggi sejak tanggal 28 Juli 2018 yang lalu.
Menurut William, krisis di Turki tidak akan banyak membawa perubahan bagi indeks. Ia memprediksi indeks akan berada di level 6.500 hingga 7.000 sampai akhir tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News