Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketegangan politik di Italia menambah sentimen positif bagi laju harga emas.
Mengutip Bloomberg, Kamis (31/5) sore, harga emas pengiriman Agustus 2018 di Commodity Exchange naik 0,20% ke level US$ 1.309,10 per troi ons. Posisi harga tersebut stabil sejak sepekan lalu yang bergulir di kisaran US$ 1.309,00 per troi ons.
Analis Monex Investindo Futures Faisyal mengatakan, krisis politik yang terjadi di Italia bisa menopang harga emas untuk tetap berada dalam tren tinggi.
"Jika terjadi gejolak geopolitik pasti menyebabkan peningkatan permintaan aset safe haven dan harga emas menguat," kata Faisyal, Kamis (31/5).
Analis PT Asia Tradepoint Futures Deddy Yusuf Siregar sependapat, ketegangan politik di Italia membuat kondisi politik di sana belum pasti, sehingga pelaku pasar kembali memburu emas. "Meningkatnya permintaan emas terlihat dari harga emas yang sampai saat ini stabil di level US$ 1.300 per troi ons," katanya, Kamis (31/5).
Faisyal mengatakan, proses pemulihan kondisi politik di Italia masih panjang karena kemungkinan akan diadakan pemilu pada September 2018. "Krisia Italia masih jadi penggerak yang mempengaruhi harga emas," ujarnya.
Selain, krisis Italia, Faisyal menyebut, keputusan The Fed pada Juni 2018 mengenai tingkat suku bunga akan mempengaruhi harga emas. Jika kenaikan suku bunga AS hanya tiga kali pada tahun ini, maka hal tersebut menjadi sentimen positif bagi harga emas. Sebaliknya, jika suku bunga AS naik lebih agresif, maka harga emas bisa tertekan.
Di tengah harga emas yang sedang menjulang, Faisyal mengatakan potensi harga emas untuk turun mungkin terjadi apabila kondisi di Italia sudah mereda. Sentimen negatif bagi harga emas juga bisa saja terjadi apabila Presiden AS Donald Trump jadi bertemu dengan Presiden Korea Utara Kim-Jong un.
Faisyal memproyeksikan, harga emas pada pekan depan akan bergerak di rentang support US$ 1.282-US$ 1.288 per troi ons dan resistance US$ 1.320-US$ 1.326 per troi ons.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News