Sumber: BBC | Editor: Asnil Amri
KAIRO. Harga minyak mentah AS jenis light menembus harga di atas US$100 per barel untuk pertama kalinya sejak September 2012.
Dalam perdagangan di Asia, harga minyak mentah jenis light naik lebih dari 2% menjadi US$101,80 per barel, sementara jenis Brent juga naik 1% menjadi US$105,20 per barel.
Kenaikan harga minyak mentah ini didorong kekhawatiran atas kerusuhan politik di Mesir yang diperkirakan akan meningkat setelah Presiden Morsi menolak ultimatum militer untuk menghentikan kerusuhan, Rabu (03/07).
Ada kekhawatiran, bahwa krisis politik di Mesir akan mempengaruhi jalur pasukan minyak yang melintasi Terusan Suez. Pengamat juga mengkhawatirkan situasi di Mesir akan menyebar ke negara lain.
"Ada kekhawatiran nyata di pasar minyak terkait situasi di Mesir, dan apakah kekerasan bisa menyebar ke penjuru Timur Tengah,'' kata Michael McCarthy, kepala strategi pasar di lembaga CMC Markets.
"Faktanya, bukan hanya Mesir, para pedagang juga dengan seksama mengamati situasi di Libia dan Suriah juga,'' tambahnya.
Tetapi, sejumlah pengamat lain meyakini, lonjakan harga hanya sementara, dengan menyebut bahwa pertumbuhan ekonomi global telah melambat dan imbasnya, permintaan minyak tetap rendah.
"Ada cukup persediaan minyak mentah dan permintaan yang relatif lemah,'' kata Tony Regan, kepala konsultan minyak dan gas di Tri-Zen.
Regan juga mencatat, bahwa AS sebagai konsumen terbesar minyak juga telah mengurangi ketergantungannya dengan minyak Timur Tengah.
Sementara David Lennox, pengamat energi dari Fat Prophets menambahkan, bahwa dengan situasi permintaan dan pasokan saat ini , harga minyak tidak seharusnya naik.
Dia mengatakan, minyak mentah jenis light AS semestinya dijual antara US$90 dan US$95 per barel. "Jika krisis di Mesir tidak berkembang menjadi sesuatu yang lebih besar, maka harga sepertinya akan turun ke tingkat tersebut,'' katanya.
Lennox mengatakan, liburan perayaan kemerdekaan AS pada 4 Juli besok, secara tradisional dipandang sebagai sumber peningkatan permintaan minyak karena banyak orang yang bepergian di jalan, juga turut menyumbang kenaikan harga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News