kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Krisis, MDRN Hanya Anggarkan Capex Maksimum Rp 15 Miliar Tahun Depan


Selasa, 23 Desember 2008 / 11:30 WIB


Reporter: Andri Indradie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Krisis membuat PT Modern Internasional Tbk (MDRN) menahan ekspansinya tahun depan. Pemilik gerai waralaba jasa cetak foto Fuji Film ini memutuskan untuk menyediakan capital expenditure (capex) atau modal usaha tahun 2009 maksimal hanya Rp 15 miliar.

Padahal, tahun sebelumnya, capex emiten berkode saham MDRN ini nilainya mencapai Rp 30 miliar. Direktur Keuangan MDRN Donny Sutanto mengatakan, pemangkasan ini dilakukan karena efek dari kondisi krisis finansial saat ini. "Kalau kondisinya seperti ini, sebaiknya kami lebih konservatif," jelasnya.

Menurut rencana, capex yang seluruhnya berasal dari dana internal tersebut akan digelontorkan ke anak usahanya, PT Modern Putra Indonesia. Dana itu ditujukan untuk penambahan 25 gerai baru serta peremajaan dan renovasi gerai lama. Perinciannya, Rp 10 miliar akan digunakan untuk penambahan 25 gerai baru dan Rp 5 miliar dipakai untuk renovasi berikut peremajaan gerai.

Sebagai informasi, sepanjang tahun ini, MDRN telah berhasil menambah gerai barunya sebanyak 15 unit. Namun, jumlah itu masih jauh dari target semula yang ditargetkan MDRN di awal tahun sejumlah 50 gerai. "Tahun ini kami terpaksa menutup 15 gerai karena lokasinya tidak bagus," jelas Donny. Sekarang, total keseluruhan, MDRN memiliki sekitar 125 gerai.

Donny menambahkan, penjualan MDRN hingga akhir tahun 2008 diperkirakan menurun sebesar 30%-40%. Sementara, untuk laba bersihnya diprediksi akan terkikis 10% bila dibandingkan tahun lalu. Selain akibat krisis finansial global, teknologi digital juga telah membuat penjualan produk kamera dan film negatif menurun drastis. "Kita tahu, masyarakat saat ini sudah jarang memakai film atau kamera tradisional. Semua beralih ke teknologi digital," tandasnya. Sebagai catatan saja, tahun lalu, MDRN mencatatkan pendapatan sebesar Rp 1,2 triliun dan laba bersih hingga Rp 1,8 miliar.

Meski demikian, Donny yakin laba usaha MDRN akan meningkat lebih besar karena beberapa reorganisasi produk dan peningkatan layanan cetak dari divisi imaji. "Kami ingin memaksimalkan produk cetakan di tengah booming teknologi digital," kata Donny.

Oleh karena itu, Donny masih optimis dengan kinerja MDRN tahun depan. "Kalau kondisi baik, kami prediksi pendapatan bisa naik 10%-15% dan laba bersih naik minimal 15% dari pencapaian tahun 2008," imbuhnya.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×