Reporter: Revi Yohana | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Minyak sawit mentah mendidih lagi. Di bursa berjangka Malaysia, kontrak pengiriman crude palm oil (CPO) untuk Januari 2012, Selasa (26/10), menguat 2,1% menjadi RM 2.951 per ton, dari sebelumnya RM 2.890 per ton. Harga penutupan Selasa merupakan harga CPO tertinggi selama sebulan ini.
Perkembangan penyelesaian krisis utang Eropa merupakan penggerak harga CPO. Pemodal optimistis, pertemuan para pimpinan Uni Eropa, hari ini, akan menghasilkan keputusan penyelesaian krisis. Pertemuan di Brussels tersebut akan membahas pembentukan dana talangan, rekapitalisasi bank, restrukturisasi utang Yunani.
Kanselir Jerman, Angela Merkel, telah memastikan dana untuk menstabilkan industri keuangan Eropa akan dinaikkan menjadi 1 triliun euro. Angela memastikan, negerinya masih mendukung pemotongan utang pokok Yunani sebesar 60%.
Situasi terakhir Eropa meniupkan sentimen positif di bursa saham dan komoditas. "Pergerakan harga dalam hari-hari terakhir mencerminkan sentimen makro. Pertanyaannya, apakah harga CPO dapat kembali tembus RM 3.000 per ton?," ujar Ivy Ng, analis CIMB Group Holdings Bhd, seperti dikutip Bloomberg, kemarin.
Analis Phillip Futures Indonesia, Juni Sutikno memprediksi, harga CPO terangkat lebih tinggi. Proyeksi dia, CPO akan mencapai RM 3.000 per ton di akhir Oktober, dan bergerak di kisaran RM 3.000- RM 3.200 pada akhir tahun.
Hitungan Juni, support CPO masih RM 2.800 per ton. "Melihat perkembangan fundamental terkini, kecil kemungkinan CPO kembali ke angka itu," tutur Juni kemarin.
Lembaga survei independen, Intertek, menghitung, ekspor Malaysia, produsen terbesar kedua CPO di dunia, selama 1-25 Oktober meningkat 16,4% dibanding waktu yang sama di September.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News