kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.910.000   -13.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

Krisis Eropa memanaskan minyak sawit mentah


Rabu, 26 Oktober 2011 / 07:10 WIB
Krisis Eropa memanaskan minyak sawit mentah
ILUSTRASI. Reksadana.


Reporter: Revi Yohana | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Minyak sawit mentah mendidih lagi. Di bursa berjangka Malaysia, kontrak pengiriman crude palm oil (CPO) untuk Januari 2012, Selasa (26/10), menguat 2,1% menjadi RM 2.951 per ton, dari sebelumnya RM 2.890 per ton. Harga penutupan Selasa merupakan harga CPO tertinggi selama sebulan ini.

Perkembangan penyelesaian krisis utang Eropa merupakan penggerak harga CPO. Pemodal optimistis, pertemuan para pimpinan Uni Eropa, hari ini, akan menghasilkan keputusan penyelesaian krisis. Pertemuan di Brussels tersebut akan membahas pembentukan dana talangan, rekapitalisasi bank, restrukturisasi utang Yunani.

Kanselir Jerman, Angela Merkel, telah memastikan dana untuk menstabilkan industri keuangan Eropa akan dinaikkan menjadi 1 triliun euro. Angela memastikan, negerinya masih mendukung pemotongan utang pokok Yunani sebesar 60%.

Situasi terakhir Eropa meniupkan sentimen positif di bursa saham dan komoditas. "Pergerakan harga dalam hari-hari terakhir mencerminkan sentimen makro. Pertanyaannya, apakah harga CPO dapat kembali tembus RM 3.000 per ton?," ujar Ivy Ng, analis CIMB Group Holdings Bhd, seperti dikutip Bloomberg, kemarin.

Analis Phillip Futures Indonesia, Juni Sutikno memprediksi, harga CPO terangkat lebih tinggi. Proyeksi dia, CPO akan mencapai RM 3.000 per ton di akhir Oktober, dan bergerak di kisaran RM 3.000- RM 3.200 pada akhir tahun.

Hitungan Juni, support CPO masih RM 2.800 per ton. "Melihat perkembangan fundamental terkini, kecil kemungkinan CPO kembali ke angka itu," tutur Juni kemarin.

Lembaga survei independen, Intertek, menghitung, ekspor Malaysia, produsen terbesar kedua CPO di dunia, selama 1-25 Oktober meningkat 16,4% dibanding waktu yang sama di September.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×