Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Salah satu perusahaan batubara tengah menunggu aturan Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait Ketentuan Pencatatan Khusus Bagi Calon Perusahaan di Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara atau peraturan nomor I-A.1.
Michael Steven, Direktur Utama PT Kresna Graha Sekurindo mengatakan, pihaknya akan mengantar salah satu perusahaan batubara yang masih dalam proses untuk produksi ke Bursa Efek Indonesia (BEI).
"Saya belum bisa bilang siapa, tetapi kalori tinggi, 6.000 sampai 8.000 (kilo kalori)," ujarnya, Kamis (5/6).
Perusahaan itu, lanjut Michael, tengah dalam proses mendapatkan izin usaha pertambangan (IUP). Adapun, target emisi minimal Rp 300 miliar hingga Rp 1 triliun. Hal itu tergantung dari hasil Joint Ore Reserves Committee report (JORC).
Selain perusahaan batubara, Kresna juga akan menangani perusahan minyak dan gas (migas). Michael juga masih enggan menyebut identitas perusahaan yang dimaksud. Adapun, aset perusahaan ini ditaksir mencapai US$ 500 juta. Nilai emisi yang ingin dijaring mencapai Rp 1 triliun hingga Rp 2 triliun.
Calon penghuni Bursa Efek Indonesia (BEI) ini merupakan bagian dari grup yang memiliki bisnis beragam, mulai dari properti hingga energi. Total nilai aset grup perusahaan itu mencapai US$ 1 miliar.
"Sekarang perusahaan ini sedang melakukan restrukturisasi, belum tahu apakah akan dibentuk holding atau bagaimana," kata Michael.
Targetnya, perusahaan ini bisa masuk ke papan pencatatan BEI tahun depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News