Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Prima Java Kreasi atau yang lebih dikenal sebagai promotor acara hiburan Big Daddy, berencana menggunakan sebagian besar dana hasil pelepasan saham perdana alias initial public offering (IPO) untuk melakukan refinancing utang perusahaan. Seperti yang diberitakan sebelumnya, Big Daddy menargetkan dana yang dihimpun dari IPO bisa mencapai Rp 250 miliar hingga Rp 300 miliar.
"Tahun lalu, kami mendapat injeksi dana Rp 200 miliar. Utang tersebut nantinya akan direfinancing dengan menggunakan dana hasil IPO,” kata Direktur Utama Prima Java Kreasi Michael Rusli saat dihubungi di Jakarta, Selasa (21/2). Injeksi dana untuk modal kerja tahun lalu itu didapat Prima Java Kreasi dari induk usahanya dan juga investor asing.
Selain itu, Michael juga mengisyaratkan, langkah refinancing utang juga dilakukan dengan menawarkan investor asing untuk menyerap saham baru yang diterbitkan Prima Java Kreasi. Meski begitu, Michael belum mau mengungkap berapa persen saham yang akan diserap investor yang berasal dari Asia tersebut.
Menurutnya, hal tersebut bergantung pada hasil proses valuasi yang sedang dilakukan saat ini. “Masih belum pasti, soalnya valuasinya belum selesai. Tergantung PER (price to earnings ratio),” jelasnya.
Michael juga mengungkapkan, beberapa investor asing lain juga tertarik untuk menyerap saham Big Daddy. “Bidang usaha ini memang sedang booming di luar. Wajar kalau banyak investor asing yang ingin masuk,” pungkasnya.
Sebagai catatan saat ini Prima Java Kreasi memiliki tujuh anak usaha antara lain Big Daddy Family Entertainment, Big Daddy Live Concerts, Big Daddy Productions, BD Next, Big Daddy Media, Big Daddy Venue Management, dan MyTicket Indonesia. Ketujuh anak usaha tersebut bergerak di bidang event management, promotor, dan penjualan tiket.
Tahun ini, Big Daddy berencana mendatangkan beberapa artis papan atas luar negeri seperti Elton Jhon, Roxette, dan Il Divo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News