Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Kredit Rating Indonesia memandang industri pulp and paper punya outlook positif. Tahun ini market size industri pulp dan kertas diperkirakan sebesar US$ 387,54 miliar dibandingkan US$ 348,32 miliar di tahun 2022, dengan pertumbuhan CAGR sebesar 1,07%.
Pandangan positif terhadap dari industri pulp and paper tersebut berdasarkan meningkatnya permintaan secara global seiring meningkatnya perdagangan secara online, yang sangat membutuhkan packaging paper.
Selain itu, ada peningkatan kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan. Produk-produk dari kertas yang lebih mudah terurai secara alami semakin banyak digunakan untuk menggantikan produk berbahan plastik.
Kemudian, ada juga peningkatan kesadaran untuk hidup lebih higienis, terutama terkait penggunaan kertas untuk penyajian makanan di restoran serta pertumbuhan populasi penduduk dunia.
Baca Juga: Indah Kiat (INKP) Terbitkan Obligasi Untuk Ekspansi Pembangunan Pabrik
Rating Analyst PT Kredit Rating Indonesia (KRI) Achmad Sudjatmiko mengatakan, berdasarkan volume, konsumsi pulp yang digunakan untuk menghasilkan kertas printing dan writing, serta untuk packaging paper, diestimasikan meningkat dari 408 juta Mt di tahun 2021 menjadi 476 juta Mt di tahun 2032.
“Packaging paper diestimasikan mendominasi penggunaan pulp tersebut,” ucap Achmad dalam siaran pers, Jumat (6/10).
Kredit Rating menyebut, walaupun jumlah suplai pulp masih lebih tinggi dibandingkan konsumsi, pertumbuhan kapasitas produksi pulp terlihat melambat sejak tahun 2017.
Pada periode tahun 2017–2019, pertumbuhan kapasitas produksi pulp secara global hanya bertambah rata-rata 1,2 juta Mt per tahun. Lalu di tahun 2020–2021, pertumbuhan kapasitas produksi pulp global hanya tumbuh rata-rata 2 juta Mt/tahun.
Pertumbuhan kapasitas produksi yang melambat disebabkan adanya pandemi Covid-19 yang menyebabkan tidak adanya penambahan kapasitas baru di tahun 2019 dan 2020. Hal ini menimbulkan naiknya tingkat rata-rata operating rate meningkat dari 90% menjadi 91% di tahun 2026.
Baca Juga: Oki Pulp & Paper Mills Terbitkan 4 Jenis Surat Utang Total Rp 6,56 Triliun
Sementara itu, harga pulp dunia sudah mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan, setelah sebelumnya turun ke level terendah yaitu di CNY 4.782 per ton di Juni 2023 akibat tingginya oversupply terutama di wilayah Amerika Utara dan Eropa.
Harga pulp per tanggal 16 September 2023 sudah mencapai CNY 5.480 per ton. Peningkatan permintaan dari China, sebagai salah satu konsumen terbesar pulp dunia, menjadi salah satu penyebab kenaikan harga tersebut. Hal itu didorong oleh stimulus dari Pemerintah China seperti penurunan tingkat suku bunga acuan dari 3,55% menjadi 3,45% untuk memicu pertumbuhan ekonomi di negeri tersebut.
KRI sebagai salah satu lembaga pemeringkatan di Indonesia, telah melakukan pemeringkatan terhadap beberapa perusahaan produsen pulp and paper di Indonesia sejak tahun 2019. Pemeringkatan terakhir dilakukan untuk PT OKI Pulp & Paper Mills di tahun 2023 dengan rating AA-.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News