kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

KRAS menjajaki pinjaman dari bank Eropa


Kamis, 28 Juli 2011 / 07:48 WIB
KRAS menjajaki pinjaman dari bank Eropa
ILUSTRASI. Terdakwa Komisaris Utama PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM) Heru Hidayat.ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/wsj.


Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Ternyata PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) masih terus mencari pinjaman untuk membangun pabrik besi dengan tanur tinggi. Kali ini KRAS tengah menjajaki pinjaman dari institusi keuangan asal Eropa.

Direktur Keuangan KRAS Sukandar menyebutkan, emiten ini sedang melakukan pembicaraan dengan beberapa bank asal Benua Biru. "Ya akhirnya kami juga lakukan pembicaraan dengan pihak lain, yaitu dari Eropa," kata dia, Senin (25/7).

Selama ini KRAS sudah melakukan penjajakan untuk mendapat pinjaman dari sejumlah bank asal China. Sukandar menuturkan KRAS masih melakukan pembicaraan dengan beberapa bank asal Negeri Tembok Raksasa.

Selain ke perbankan, KRAS juga menjajaki peluang mencari pinjaman dari export credit agency di kedua wilayah tersebut. Sayang Sukandar masih bungkam soal identitas lembaga keuangan yang tengah dijajaki perusahaannya.

Yang jelas, KRAS berharap ada lebih dari kreditur yang bersedia menyalurkan pinjaman untuk menutup kebutuhan dana sebesar US$ 600 juta. "Bentuknya konsorsium. Bisa jadi campur dari China dan Eropa," tambah dia.

KRAS akan berusaha memastikan pinjaman tersebut segera. Maklum saja, perusahaan pelat merah ini berencana memulai pembangunan tahap awal di kuartal tiga ini. Pabrik blast furnace ini sendiri ditargetkan selesai pada 2014 mendatang.

Nantinya, KRAS akan membutuhkan batubara jenis cooking coal untuk operasional pabrik ini. Kebutuhan batubara tersebut diperkirakan mencapai 900.000 ton tiap tahunnya. KRAS sudah membuat kesepakatan lisan dengan PT Borneo Lumbung Energi dan Metal Tbk (BORN) untuk memasok batubara tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×