kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.461.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.130   40,00   0,26%
  • IDX 7.697   -47,60   -0,61%
  • KOMPAS100 1.196   -13,16   -1,09%
  • LQ45 960   -10,60   -1,09%
  • ISSI 231   -1,75   -0,75%
  • IDX30 493   -3,97   -0,80%
  • IDXHIDIV20 592   -5,69   -0,95%
  • IDX80 136   -1,30   -0,95%
  • IDXV30 143   0,32   0,23%
  • IDXQ30 164   -1,28   -0,77%

Krakatau Steel (KRAS) Catat Rugi Rp 2,03 Triliun di Tahun 2023


Selasa, 04 Juni 2024 / 07:54 WIB
Krakatau Steel (KRAS) Catat Rugi Rp 2,03 Triliun di Tahun 2023
ILUSTRASI. Beban tinggi membuat Krakatau Steel (KRAS) masih cetak rugi sebesar Rp 2,03 triliun di tahun 2023


Reporter: Vina Elvira | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) pada 31 Mei 2024 telah merilis Laporan Keuangan Tahun Buku 2023 dengan perolehan pendapatan senilai US$1,45 miliar atau setara Rp 22,45 triliun.

Dari sisi biaya usaha, terjadi penurunan 6% dibanding tahun lalu menjadi senilai US$ 125,33 juta atau setara Rp 1,94 triliun di tahun 2023 dan ada tambahan kontribusi positif dari bagian laba entitas asosiasi senilai US$ 41,41 juta atau setara Rp 0,64 triliun. 

Selain itu KRAS juga berhasil menurunkan total liabilitas sebesar 10% dari US$ 2,61 miliar menjadi US$ 2,35 miliar di tahun 2023.

Hal ini karena adanya pembayaran sebagian pokok hutang Tranche A dan Tranche B sebesar US$ 283,78 juta yang bersumber dari divestasi anak perusahaan maupun optimalisasi lahan.

“Hingga saat ini kami masih terus berupaya mempertahankan pencapaian kinerja terlihat dengan arus kas Perseroan yang masih dapat kami jaga tetap positif dengan saldo kas akhir tahun 2023 senilai US$ 102,7 juta atau setara Rp 1,58 triliun atau naik 30% dibandingkan tahun 2022,” ujar Direktur Utama Krakatau Steel Purwono Widodo, Selasa (4/6). 

Baca Juga: Krakatau Steel (KRAS) Ungkap Baja Ilegal dari China Kualitasnya di Bawah Standar

Purwono juga mengungkapkan bahwa dengan masih tingginya beban keuangan senilai US$ 129,59 juta atau setara Rp 2 triliun dan rugi selisih kurs senilai US$ 9,62 juta atau setara Rp 148,48 miliar, sehingga KRAS membukukan rugi bersih tahun berjalan senilai US$ 131,65 juta atau setara Rp 2,03 triliun serta laba bruto senilai US$ 112,91 juta atau setara Rp 1,74 triliun.

Lebih lanjut Purwono menjelaskan, kerugian yang dialami Krakatau Steel merupakan salah satu dampak tidak beroperasinya fasilitas Hot Strip Mill 1 (HSM#1), penghasil produk utama Hot Rolled Coil (HRC) akibat kerusakan pada switch house Finishing Mill. 

Selain itu, aksi korporasi divestasi saham beberapa anak usaha di Subholding Krakatau Sarana Infrastruktur untuk pembayaran utang Tranche B juga berdampak pada penurunan kinerja karena di tahun 2023 ini sudah tidak lagi dikonsolidasikan ke Krakatau Steel Grup.

“Perseroan saat ini terus berupaya semaksimal mungkin menjaga performa kinerja selama recovery pabrik HSM#1. Perbaikan fasilitas HSM#1 akan selesai tahun ini dan diharapkan produksi pertama produk HRC pasca perbaikan akan dilakukan pada Triwulan IV tahun 2024,” tambah Purwono.

 

Purwono menambahkan, prioritas Krakatau Steel saat ini adalah tetap berupaya menjaga kinerja dengan menyelesaikan perbaikan fasilitas HSM#1 sesuai dengan jadwal yang ditargetkan untuk beroperasi kembali di akhir tahun 2024 dan sejalan dengan hal tersebut, Krakatau Steel juga sedang menyelesaikan restrukturisasi lanjutan atas sisa utang dengan para kreditur dan pemegang saham. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×