Reporter: Dea Chadiza Syafina |
JAKARTA. Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan di lantai Bursa Efek Indonesia sesi I pada Senin (11/3) ditutup melemah terbatas. Hal yang sama diprediksi akan terjadi pada perdagangan IHSG sesi II siang ini.
Analis First Asia Capital David Nathanael Sutyanto mengungkapkan bahwa investor asing sepertinya tidak terlalu banyak melakukan pembelian pada hari ini. Tercatat asing masih melakukan pembelian pada sejumlah bank seperti BBRI dan BBNI serta AKRA.
"Untuk sesi kedua nanti IHSG sepertinya akan mengalami koreksi sehat," tutur David. Ia memperkirakan titik support akan berada pada level 4.840 dan resistance di level 4.895.
Senada, analis PT Asjaya Indosurya Securities Fridian Warda memprediksi IHSG akan bergerak di tempat bahkan cenderung melemah. Meski dukungan fundamental dari data tenaga kerja AS dapat menjadi katalis positif, namun data industri serta inflasi China lebih mengganjal pergerakan IHSG.
Selain itu, ia melihat di tengah data ketenagakerjaan AS yang melebihi prediksi, indeks DJIA dan S&P 500 tidak naik signifikan, walau tetap mencetak level tertinggi baru.
"Indeks global nampak sudah mulai overheat. Investor asing terlihat tidak begitu agresif pada perdagangan sesi I, dan kemungkinan akan berlanjut di sesi II," tutur Fridian kepada KONTAN pada Senin (11/3).
Ia memperkirakan support pada sesi II akan berada pada level 4.825 dan resistance pada level 4.901. Fridian juga menyarankan investor untuk merealisasikan profit yang telah diperoleh dari kenaikan IHSG sepanjang pekan lalu. Menurutnya, sektor konstruksi, properti, banking serta infrastruktur perlu dan dapat diperhatikan, setelah kenaikan signifikan di beberapa saham.
"Sektor laggard (lesu) masih seputar mining dan agri, namun kedua sektor ini juga diprediksi masih akan tetap sama pekan ini, imbas pengaruh harga komoditas yang tidak kunjung rebound," tandas Fridian.
Ia merekomendasikan sejumlah saham untuk diperhatikan investor yakni BMTR, MNCN, MSKY, PGAS, RANC, AKRA, DGIK, APLN, SMRA, WIKA, JSMR.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News