kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Saham konstruksi beri hasil tertinggi


Senin, 11 Maret 2013 / 07:27 WIB
Saham konstruksi beri hasil tertinggi
ILUSTRASI. Download video YouTube tanpa aplikasi pakai 3 cara ini, ada banyak pilihan resolusi. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration


Reporter: Narita Indrastiti |

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) makin melaju kencang. Jumat (8/3), IHSG kembali mencetak level tertinggi sepanjang sejarah di 4.874,50, naik 0,54% dari sehari sebelumnya. Nilai kapitalisasi pasar saham Indonesia pun naik menjadi Rp 4.337 triliun.

Peta sektor saham pemberi untung terbesar turut berubah. Sejak awal tahun hingga 7 Maret 2013 (year to date), ada dua sektor pemberi gain terbesar. Yakni, emiten sektor konstruksi dan sektor konsumsi. Sektor konstruksi, properti dan real estat tercatat memberi imbal hasil (return) 35,38% dari akhir 2012. Sepanjang tahun lalu, sektor ini memberi return 24,24%.

Sedangkan return saham sektor konsumsi di awal tahun ini tercatat 17,35%. Tahun lalu, sektor ini memberi gain 44,09% (lihat tabel).

Kepala Riset Mandiri Sekuritas, Jhon Daniel Rachmat menilai, sektor properti dan konstruksi memang sedang prospektif. Banjir proyek infrastruktur mengangkat kinerja emiten saham konstruksi dan properti.

Dari sektor properti, dia merekomendasikan buy untuk saham PT Moderland Realty Tbk (MDLN) dan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE). Sedangkan, di sektor konsumsi, Jhon menyarankan investor mencermati saham PT Erajaya Swasembada Tbk PT (ERAA), PT Supra Boga Lestari Tbk (RANC), dan PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE). Saham-saham tersebut masih berpeluang meningkat secara fundamental dan valuasi harganya pun masih tergolong murah.

Satrio Utomo, Kepala Riset Universal Broker Indonesia mengingatkan, investor mencermati price earning ratio (PER) saham. Dia tidak merekomendasikan saham yang valuasinya sudah mahal. Dia juga tidak merekomendasikan saham sektor perbankan yang sudah jenuh beli seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).

Satrio lebih merekomendasikan saham lapis kedua yang valuasinya masih murah namun kinerjanya bagus. Ambil contoh,  PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), PT Alam Sutera Tbk (ASRI), dan BSDE.

Khusus saham konstruksi, Satrio juga merekomendasikan PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), dan WIKA.

Saham sektor konsumsi juga layak dilirik karena masih akan memberi return besar tahun ini. Adolf Sutrisno, Analis AAA Securities mengatakan, investor bisa mencermati saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) dan PT Nippon Indosari Tbk (ROTI).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×