Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Pasca menyentuh level tertingginya sejak 2015 lalu harga aluminium terpapar koreksi di perdagangan hari ini.
Mengutip Bloomberg, Kamis (2/3) pukul 11.40 pagi di Shanghai harga aluminium kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange tergerus 0,6% ke level US$ 1.938,50 per metrik ton dibanding hari sebelumnya.
Hal ini terjadi setelah terdapat dugaan kenaikan produksi di China. Selain juga akibat aksi profit taking yang timbul dari aksi pelaku pasar untuk mendulang keuntungan dari kenaikan harga signifikan beberapa waktu terakhir.
“Produksi China saat ini tidak terpengaruh mengingat jelang musim dingin yang akan berakhir China berencana untuk menggenjot permintaannya,” jelas Helen Lau, Analyst Argonaut Securities seperti dikutip dari Bloomberg.
Sehingga diprediksi untuk jangka pendek ini harga aluminium masih mampu bertahan dalam tren positifnya mengingat permintaan yang kuat bisa menjadi dorongan kenaikan lanjutan. Tidak hanya itu, pidato Presiden AS, Donald Trump yang mengatakan bahwa akan segera menggenjot dan merealisasikan program infrastrukturnya turut memberi angin segar bagi harga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News