Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) berencana melakukan konversi sebagian utang kepada Eurofa Capital Investment Inc (Eurofa) dan Silvery Moon Investment Ltd (SMIL). Transaksi konversi utang menjadi saham-saham baru akan dilakukan melalui Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) alias private placement.
Konversi sebagian utang BNBR kepada Eurofa dan SMIL adalah sebesar Rp 855 miliar menjadi saham baru sebanyak 13.359.375.000 (13,35 miliar) saham biasa Seri E atau sebesar 7,70% dari modal ditempatkan dan disetor penuh BNBR setelah dilakukan private placement.
Manajemen BNBR berharap langkah ini dapat memperbaiki posisi keuangan emiten dari konglomerasi Bakrie tersebut. "Perseroan akan memiliki rasio utang yang lebih sehat, beban keuangan yang berkurang, dan arus kas yang lebih kuat di masa yang akan datang," mengutip keterbukaan informasi, Selasa (22/10).
Baca Juga: Begini Rekomendasi Saham Emiten Grup Bakrie di Tengah Program Presiden Prabowo
Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian BNBR per 31 Desember 2023, pos-pos liabilitas dalam yang memenuhi kondisi PMTHMETD sesuai Pasal 8B huruf (c) Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) 32/2015 adalah sebagai berikut:
a) Pos pinjaman jangka panjang kepada kreditur Eurofa sebesar US$ 50 juta atau setara dengan Rp 770,8 miliar
b) Pos pinjaman jangka pendek - pihak ketiga kepada kreditur SMIL dengan jumlah tagihan sebesar Rp 465,11 miliar.
Para kreditur telah menyetujui berdasarkan perjanjian penyelesaian, untuk menerima penyelesaian atas kewajiban BNBR tersebut dengan menerima saham-saham baru dengan harga konversi Rp 64 per saham dalam rencana PMTHMETD. Jumlah saham setara dengan nilai ekuivalen pinjaman dalam mata uang rupiah dibagi dengan harga pelaksanaan atau konversi dalam rencana PMTHMETD.
Baca Juga: Bakrie Brothers Minat Bangun Tol di Pemerintahan Prabowo
Adapun, nilai keseluruhan atas rencana private placement ini adalah Rp 855 miliar, yang terbagi atas:
1. Pinjaman jangka panjang kepada Eurofa sebesar US$ 50 juta atau setara dengan Rp 750 miliar, berdasarkan kurs Rp 15.000 per dolar Amerika Serikat.
Utang BNBR kepada Eurofa akan diselesaikan secara non-tunai. BNBR akan menyelesaikan utang kepada Eurofa dengan cara mengonversi utang dengan menerbitkan saham-saham baru menggunakan harga konversi sebesar Rp 64 menjadi 11.718.750.000 (11,71 miliar) lembar saham biasa Seri E melalui mekanisme private placement.
2. Pinjaman jangka pendek - pihak ketiga kepada SMIL sebesar Rp 105 miliar.
Berdasarkan perjanjian pengakuan utang, BNBR dan SMIL mengakui utang sebesar Rp 105 miliar. Utang BNBR kepada SMIL akan diselesaikan dengan cara non-tunai. Mengonversi utang dengan cara menerbitkan saham-saham baru menggunakan harga konversi sebesar Rp 64 per lembar saham menjadi 1.640.625.000 (1,64 miliar) lembar saham biasa Seri E melalui mekanisme private placement.
Baca Juga: Bakrie & Brothers (BNBR) Telah Menuntaskan Proses Kuasi Reorganisasi
Manajemen BNBR menyoroti tiga manfaat dari aksi private placement ini. Pertama, penyelesaian kewajiban akan memperkuat struktur permodalan BNBR sehingga rasio utang terhadap ekuitas menurun. Kedua, beban keuangan yang menurun akan meningkatkan profitabilitas.
Ketiga, penurunan rasio utang terhadap ekuitas akan meningkatkan fleksibilitas BNBR dalam mencari pendanaan baru yang dibutuhkan untuk pengembangan usaha di masa yang akan datang. Dalam melaksanakan private placement ini, BNBR akan meminta persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Kamis, 28 November 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News