Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Per tahun ini, kontrak anak usaha PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) yakni PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) dengan PT Kideco Jaya Agung resmi selesai.
Head of Investor Relations Delta Dunia Makmur Regina Korompis mengatakan saat ini pihaknya tengah aktif mencari kontrak baru seiring selesainya kontrak dengan Kideco. Meski demikian, hingga saat ini Regina mengatakan belum ada kontrak yang difinalisasi.
“Hingga saat ini, kami belum melakukan finalisasi kontrak apapun, kami sedang dalam proses untuk mendapatkan kontrak baru dan ini menjadi salah satu fokus utama kami untuk tahun ini,” ujar Regina kepada Kontan.co.id, hari ini.
Baca Juga: Kuartal I-2020, Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) produksi batubara 12 juta ton
Melansir laporan keuangan DOID per Desember 2019, pendapatan dari Kideco cukup signifikan terhadap kinerja DOID. Pendapatan dari Kideco mencapai US$ 82,23 juta atau 9% dari total pendapatan konsolidasian DOID yang mencapai US$ 881,81 juta.
Penghentian sementara aktivitas tambang dari konsumen BUMA lainnya, yakni PT Bayan Resources Tbk (BYAN) dinilai tidak terlalu berpengaruh pada kinerja DOID.
“Sampai sekarang, pelanggan belum, kami merevisi target mereka untuk tahun ini,” sambung dia.
Untuk tahun ini, DOID akan akan terus mengoptimalkan aset –aset dengan peningkatan produktivitas dan efisiensi yang berkelanjutan untuk meningkatkan profitabilitas.
DOID juga berupaya untuk memaksimalkan penggunaan belanja modal atau capital expenditure (capex) seefektif mungkin. Tahun ini alokasi capex DOID di bawah angka US$ 100 juta, sama seperti tahun lalu. Regina bilang sebagian besar capex akan digunakan untuk alat-alat berat.
Baca Juga: Kehilangan kontrak dari Kideco, outlook anak usaha Delta Dunia (DOID) negatif
Pada perdagangan hari ini, saham DOID ditutup melemah 2,27% ke level Rp 129 per saham. Sejak awal tahun atau secara year-to-date (ytd), saham DOID anjlok 53,93%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News