kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kontrak baru Adhi Karya hingga November masih mini, simak rekomendasi analis berikut


Senin, 09 Desember 2019 / 19:38 WIB
Kontrak baru Adhi Karya hingga November masih mini, simak rekomendasi analis berikut
ILUSTRASI. Ilustrasi proyek Adhi Karya


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adhi Karya Tbk (ADHI) baru saja merilis nilai kontrak baru yang diperoleh hingga November 2019 mencapai Rp 9,1 triliun. Jumlah tersebut anjlok 57,67% secara tahunan (yoy), selain itu capaian tersebut juga baru mencapai 30,33% dari target nilai kontrak baru tahun ini yang ditetapkan Rp 30 triliun. 

Kepala Riset Koneksi Kapital Indonesia Marolop Alfred Nainggolan mengatakan kondisi tersebut tak lantas membuat kinerja ADHI dan perusahaan BUMN karya lainnya buruk. 

"Bukan berarti kontrak baru turun, bahwa pendapatan juga akan turun seperti kontrak baru, karena bisa dieksekusi tahun depan atau dua tahun mendatang," ujar Alfred saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (9/12). 

Baca Juga: Anjlok 57,67%, kontrak baru Adhi Karya (ADHI) hingga November 2019 baru Rp 9,1 T

Alfred menjelaskan capaian kontrak baru yang masih mini tersebut sejalan dengan banyaknya penundaan proyek infrastruktur. Penundaan tersebut disebabkan oleh gelaran politik tahun ini. 

Meski begitu, Alfred optimistis capaian kontrak baru akan meningkat pada kuartal empat ini hingga tahun depan. 

Untuk itu, saham-saham BUMN Karya masih layak untuk dikoleksi. Apalagi pemerintah masih fokus dalam pembangunan infrastruktur serta pembangunan ibu kota baru. 

Berbeda dengan Alfred, Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher justru melihat kinerja ADHI berada di bawah ekspektasi. "Cukup jauh di bawah ekspektasi," ujar dia. 

Sebelumnya, Dennies pernah menjelaskan perolehan kontrak baru yang tak mencapai target disebabkan perhelatan pemilu, di mana banyak proyek yang tertunda. Untuk itu, emiten konstruksi memang perlu realistis dengan menurunkan target. 

Baca Juga: Saham ADHI melompat 3,6%, cermati ulang PER dan PBV-nya

Dennies merekomendasikan hold untuk saham ADHI. Dia masih berharap pada proyek LRT segera selesai. 

"ke depan potensinya masih cukup menjanjikan jika LRT sudah selesai dan mulai mengembangkan TOD," ujar dia.

Sebagai gambaran, berdasarkan segmentasi sumber dana, realisasi kontrak baru dari pemerintah sebesar 22,8%, BUMN sebesar 65,7% dan swasta lainnya sebesar 11,5%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×