Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi
Namun, kebijakan domestic market obligation (DMO) sebesar US$ 90 per metrik ton dinilai dapat membantu industri semen menstabilkan biaya produksi di tengah harga batubara yang fluktuatif.
Dalam risetnya, Rabu (17/11), analis BRIDanareksa Sekuritas Maria Renata memperkirakan volume penjualan INTP di tahun ini akan tumbuh sebesar 3,5% yoy menjadi 16,8 juta ton.
Oleh karena itu, untuk memenuhi target tersebut, penjualan bulanan INTP perlu mencapai 1,61 juta ton di sisa tahun ini. Proyeksi tersebut sejalan dengan histori penjualan semen yang berada di rentang 1,5 juta ton - 1,7 juta ton.
Maria mempertahankan rekomendasi beli saham INTP dengan target harga Rp 15.300. Rudy juga menyematkan rekomendasi beli saham INTP dengan target harga Rp 14.000.
Selanjutnya: Kinerja masih akan bertumbuh, ini rekomendasi saham Erajaya Swasembada (ERAA)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News