kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   23.000   1,23%
  • USD/IDR 16.419   -1,00   -0,01%
  • IDX 7.142   47,35   0,67%
  • KOMPAS100 1.041   10,35   1,00%
  • LQ45 812   9,11   1,13%
  • ISSI 224   1,07   0,48%
  • IDX30 424   4,24   1,01%
  • IDXHIDIV20 503   1,58   0,32%
  • IDX80 117   1,28   1,11%
  • IDXV30 119   0,08   0,07%
  • IDXQ30 139   1,16   0,84%

Konsolidasi sebagai lindung nilai inflasi, harga Bitcoin masih di bawah US$ 60.000


Rabu, 24 November 2021 / 14:00 WIB
Konsolidasi sebagai lindung nilai inflasi, harga Bitcoin masih di bawah US$ 60.000
ILUSTRASI. A representation of the virtual cryptocurrency Bitcoin is seen in this picture illustration taken June 14, 2021. REUTERS/Edgar Su/Illustration


Sumber: CoinDesk | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Harga Bitcoin pada Rabu (24/11) bergerak di kisaran US$ 56.000-US$ 57.000. Analis menilai, kripto tertua di dunia ini sedang berjuang untuk konsolidasi sebagai lindung nilai inflasi

Mengacu data CoinDesk, harga Bitcoin pada Rabu (24/11) pukul 13.52 WIB ada di US$ 56.587 atau naik tipis 0,4% dibandingkan dengan posisi 24 jam sebelumnya.

Lucas Outumuro, Head of Research IntoTheBlock, mencatat korelasi yang lebih kuat antara pasar saham dan Ethereum dibanding antara saham dan Bitcoin.

“Bitcoin sedang berjuang untuk mengkonsolidasikan sebagai lindung nilai inflasi tetapi juga tidak mengikuti aset berisiko, yang mungkin membuat beberapa investor tidak pasti,” kata Outumuro. 

Baca Juga: Harga mata uang kripto ini melesat 120%, sejengkal lagi ungguli Shiba Inu

"Ethereum telah berkorelasi lebih erat dengan saham, yang menunjukkan investor memperlakukannya lebih seperti perdagangan berisiko," ujarnya kepada CoinDesk.

CryptoQuant memperkirakan volume perdagangan Bitcoin menurun minggu ini, mengingat liburan Thanksgiving di AS pada Kamis (25/11). 

“Tiga tahun terakhir, Bitcoin mengalami volatilitas menurun setiap kali sekitar liburan ini, bisa jadi karena rotasi akhir bulan, options/futures expiries and rebalancing,” sebut CryptoQuant, seperti dikutip CoinDesk.

Di sisi lain, penguatan dollar AS bisa menjadi pukulan bagi Bitcoin. Dollar AS telah menguat selama beberapa minggu terakhir karena investor mengantisipasi kebijakan moneter yang lebih ketat.

"Kami melihat kenaikan yang cukup besar dalam dollar AS di samping suku bunga The Fed, yang sekarang menyiratkan peluang 100% dari dua kenaikan suku bunga pada akhir 2022 dan peluang hampir 40% dari kenaikan suku bunga ketiga di Desember 2021," tulis Delphi Digital.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×