kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kongres AS dikuasai Partai Demokrat, bursa Wall Street menguat


Rabu, 07 November 2018 / 22:51 WIB
Kongres AS dikuasai Partai Demokrat, bursa Wall Street menguat
ILUSTRASI. Gedung Capitol, kantor Kongres Amerika Serikat di Washington DC


Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Bursa saham Wall Street dibuka menguat pada perdagangan Rabu (7/11), setelah pemilihan hasil paruh waktu menunjukkan Parta Demokrat menguasai mayoritas kursi di Kongres Amerika Serikat (AS). Sementara Partai Republik tetap menjadi mayoritas di Senat.

Indeks bursa saham AS menguat lantaran hasil pemilihan paruh waktu ini sesuai prediksi pasar. Mengutip Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average dibuka langsung naik 153,45 poin atau 0,60% ke level 25.788,46.

Indeks S&P 500 juga menguat 18,68 poin atau 0,68% menjadi 2.774,13. Begitu pula indeks Nasdaq Composite naik 70,13 poin atau 0,95% ke posisi 7.446,09.

Hingga pukul 10.06 waktu AS, Dow Jones Industrial Average tercatat masih naik 142,47 poin atau 0,56% ke 25.777,48, indeks S&P 500 naik 21,30 poin atau 0,77% menjadi 2.776,75. Serta Nasdaq Composite naik 87,50 poin atau 1,19% ke level 7.463,46.

Meski menguat, analis ragu pergerakan indeks bursa Wall Street disisa masa pemerintahan Donald Trump bakal seperti setahun terakhir.

Pasar saham AS bergairah dalam tempo setahun terakhir kebijakan pemotongan pajak perusahaan oleh Trump, yang memompa keuntungan emiten Wall Street.

Namun, setiap harapan stimulus fiskal lanjutan dalam bentuk pemotongan pajak sepertinya memudar setelah pemilihan sela menghasilkan Partai Demokrat sebagai pemenang mengambil kendali Partai Republik di Kongres AS.

"Kembalinya kemacetan politik di Washington kemungkinan akan berfungsi untuk meredam ekspektasi pertumbuhan, atau setidaknya memoderasi prospek kebijakan fiskal stimulus tambahan," kata Jon Hill, US Rates Strategist BMO Capital Markets di New York seperti dikutip Reuters.

Tanpa stimulus fiskal dan moneter, kinerja Wall Street akan lebih bergantung pada faktor-faktor fundamental. "Ini benar-benar bukan pasar saham yang membutuhkan lebih banyak stimulus fiskal dan saya pikir agar pasar bullish yang benar-benar dibutuhkan adalah pendapatan yang kuat dalam menghadapi kemungkinan peningkatan suku bunga," kata Rick Meckler, Partner di Cherry Lane Investments.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×