Reporter: Namira Daufina | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Sejak rilisnya pernyataan The Fed yang dovish pada pertemuan FOMC tengah pekan lalu, harga emas sudah berhasil melambung lebih dari 2,50%.
Mengutip Bloomberg, Senin (20/3) pukul 16.48 WIB harga emas kontrak pengiriman April 2017 di Commodity Exchange terangkat 0,15% ke level US$ 1.232,10 per ons troi dibanding hari sebelumnya. Dalam sepekan terakhir harga emas sudah berhasil terbang 2,41%.
Deddy Yusuf Siregar, Research and Analyst PT Asia Tradepoint Futures mengungkapkan memang katalis yang datang dari pelemahan USD masih jadi pendongkrak utama kenaikan harga emas. Pelaku pasar kini memandang The Fed akan cenderung hati-hati dalam menaikkan suku bunganya di masa mendatang pasca pernyataan The Fed yang mengedepankan pola akomodatif dalam rapat FOMC tengah pekan lalu.
Belum lagi memasuki awal pekan ini nyaris tidak ada data ekonomi pendukung yang bisa jadi pendongkrak posisi USD. Hingga pukul 17.05 WIB indeks USD tergelincir 0,05% ke level 100,25 dibanding hari sebelumnya. Tentu inimenjadi angin segar bagi harga komoditas terutama emas yang juga merupakan aset safe haven.
"Berbicara soal safe haven, kekhawatiran pelaku pasar terhadap pemilu yang akan berlangsung di Perancis 23 April 2017 mendatang juga turut menguntungkan emas," ujar Deddy. Sampai saat ini kekhawatiran datang menyusul potensi menangnya, Marine Le Pen sebagai presiden baru Perancis. Pasalnya Le Pen berpotensi membawa Perancis hengkang dari Uni Eropa mengikuti jejak Britania Raya.
Adanya kekhawatiran ini turut menyuntikkan tenaga bagi harga emas. Tidak ketinggalan, keputusan Bank of Japan dan Bank of England untuk tetap mempertahankan suku bunga rendahnya juga menimbulkan kecemasan di pasar akan ekonomi global yang tak kunjung membaik. Dengan keadaan seperti ini, emas tentu diburu secara agresif.
"Kans emas naik lagi masih terbuka tentu dengan mewaspadai beberapa katalis yang bisa mencederai pergerakan," imbuh Deddy. Beban negatif itu bisa datang dari jadwal testimoni yang akan disampaikan oleh Presiden The Fed negara bagian Chicago, Charles Evans dini hari nanti. Jika terselip optimisme akan proyeksi langkah The Fed selanjutnya bukan tidak mungkin ini jadi kesempatan bagi pelaku pasar untuk melakukan aksi bargain hunting pada posisi USD yang sudah kepalang rendah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News