Reporter: Kenia Intan | Editor: Yudho Winarto
Sehingga emiten melihat penerbitan kembali saham menjadi alternatif pencarian dana karena tidak perlu mengembalikan dana tersebut kepada investor dalam bentuk pokok maupun bunga.
Baca Juga: Simak strategi & fokus bisnis PTPP dan anak usaha di tahun ini
Di sisi lain, investor juga cenderung mempertimbangkan penggunaan dana yang terkumpul di pasar modal. Jika dana yang terkumpul digunakan untuk membayar utang, maka investor menjadi kurang tertarik. Berbeda ketika dana digunakan untuk ekspansi.
" Ekspansi asetnya akan meningkat. Kalau aset perusahaan meningkat harapannya bisa mengerek pendapatan, sehingga harga saham akan naik," jelasnya lagi.
Sementara itu, Analis Phipilp Sekuritas Anugerah Zamzami Nasr menjelaskan di tengah pasar yang volatile dan tidak pasti, emiten akan cenderung menahan aksi IPO. Sebab, ada kekhawatiran saham yang ditawarkan tidak terserap maksimal oleh pasar.
Hal serupa juga akan berdampak pada pencarian dana lainnya di pasar modal lainnya, seperti rights issue, private placement, maupun obligasi.
Zamzami pun memprediksi untuk tahun ini pencarian dana di pasar modal akan lebih sepi dibandingkan tahun lalu. Mengingat di kuartal III nanti perekonomian di Indonesia terancam akan mengalami resesi.
Kendati masih berpotensi tertekan, pencarian dana di pasar modal akan kembali pulih tahun depan, seiring dengan pemulihan ekonomi.
" Tapi ke depan seharusnya bertambah banyak, seiring emiten melakukan ekspansi mengantisipasi recovery ekonomi," kata Zamzami, Minggu (6/9).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News