Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Yudho Winarto
“Mungkin yang bisa menghambat adalah sentimen akibat corona, soalnya sejauh ini kan harga crude palm oil (CPO) dan minyak dunia tengah turun. Sri Mulyani juga turunkan proyeksi pertumbuhan jadi 4,75% - 5% sehingga buying power akan turun,” kata Raymond.
Namun, dengan adanya kemungkinan penurunan suku bunga acuan dan suku bunga KPR yang juga menurun, dinilai Raymond bisa membantu mengangkat penjualan properti pada tahun ini.
Oleh karena itu, Raymond memproyeksikan BSDE pada 2020 akan berhasil mengantongi pendapatan hingga Rp 6,6 triliun dengan laba bersih sebesar Rp 1,6 triliun. Angka ini sebenarnya turun jika dilihat dari year on year (yoy), tapi Raymond menyebutnya imbas dari kondisi hig based BSDE pada tahun lalu.
Baca Juga: Simak rekomendasi teknikal saham BSDE, TKIM dan ANTM untuk perdagangan, Jumat (6/3)
Sementara, analis MNC Sekuritas Muhamad Rudy Setiawan dalam risetnya memperkirakan pendapatan BSDE akan mencapai Rp 7,5 triliun dengan laba bersih Rp 2,1 triliun. Lalu analis Trimegah Sekuritas Adi Prabowo menghitung pendapatan BSDE akan berkisar di Rp 7,9 triliun dengan laba bersih Rp 2,3 triliun pada akhir 2020.
Raymond sendiri merekomendasikan untuk Buy BSDE dengan target harga di Rp 1.500 per saham. Rudy pun juga menyarankan untuk Buy dengan harga Rp 1.500. Sedangkan Adi merekomendasikan untuk Buy dengan target harga Rp 1.700 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News