Penulis: Bimo Kresnomurti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Intip emiten perbankan LQ45 yang kompak memerah saat IHSG Ambruk pada hari Senin (5/8). Ketiga emiten bank seperti BBCA, BBRI, dan BMRI kompak turun lebih dari 3%.
Saham BMRI (Bank Mandiri (Persero) Tbk) ditutup melemah. Pada akhir hari perdagangan, saham BMRI berada di harga penutupan Rp 6.575 per saham.
Jika dibandingkan dengan penutupan pada Jumat (2/8), harga saham BMRI mengalami penurunan sebesar 3,31% dari Rp 6.800. Saham BMRI dibuka di bawah harga penutupan sebelumnya, yakni pada Rp 6.700 per saham.
Selama perdagangan, saham BMRI mencapai harga tertinggi Rp 6.725 dan harga terendah Rp 6.500, akhirnya ditutup turun Rp 225 per saham dalam sehari.
Baca Juga: IHSG Ambruk 3,40% Senin (5/8), 592 Saham Melemah Dalam Sehari
Jika dilihat dari 7 hari yang lalu (29 Juli 2024), harga saham BMRI hari ini telah naik sebesar 1,54% dibandingkan dengan harga sebelumnya yang sebesar Rp 6.475.
Dalam periode setahun terakhir (04 Agustus 2023), harga saham BMRI telah meningkat sebesar 13,85% dari harga Rp 5.775.
Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat total nilai transaksi saham BMRI mencapai Rp 1.218,10 miliar, dengan volume transaksi mencapai 1.843.840 lot.
Dengan laba bersih per saham (EPS) sebesar Rp 569, price to earning ratio (PER) saham ini adalah 11,95 kali, sedangkan price to book value (PBV)-nya adalah 2,50 kali.
BBCA Turun Lebih dari 3%
Kemudian, ada saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mengalami penurunan yang cukup signifikan pada penutupan perdagangan hari ini, Senin (5 Agustus 2024). Saham ini ditutup di level Rp 9.875 per saham, turun Rp 325 atau setara dengan 3,19% dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya.
Sepanjang hari perdagangan, harga saham BBCA bergerak fluktuatif dengan harga tertinggi Rp 10.150 dan terendah Rp 9.875.
Meskipun sempat dibuka di atas level Rp 10.000, namun tekanan jual membuat harga saham ini terus melemah hingga akhirnya ditutup di zona merah.
Artinya, dibandingkan dengan sepekan lalu, harga saham BBCA telah turun 3,66%. Namun, jika dibandingkan dengan setahun lalu, harga saham ini masih mengalami kenaikan sebesar 7,92%.
BEI mencatat total nilai transaksi saham BBCA mencapai Rp 1.258,50 miliar, sedangkan volume saham yang ditransaksikan mencapai 1.263.261 lot.
Lewat EPS BBCA alias laba bersih per saham ini mencapai Rp 436, maka price to earning ratio (PER) saham ini 23,39 kali. Adapun price to book value-nya (PBV) 5,23 kali.
Baca Juga: Pasar Saham Jepang Ambruk, Penurunan Harian Terbesar Sejak Black Monday 1987
BBRI Hampir Turun 4%
Emiten LQ45 lain seperti Saham Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk turut ditutup melemah. Pada akhir hari perdagangan, saham BBRI berada di harga penutupan Rp 4.530 per saham.
Ketika dibandingkan dengan penutupan pada Jumat (2/8), harga saham BBRI mengalami penurunan sebesar 3,82% dari Rp 4.710. Saham BBRI dibuka di bawah harga penutupan sebelumnya, yaitu pada Rp 4.660 per saham.
Selama perdagangan, saham BBRI mencapai harga tertinggi Rp 4.670 dan harga terendah Rp 4.510, akhirnya ditutup turun Rp 180 per saham dalam sehari.
Bila dilihat dari 7 hari yang lalu (29 Juli 2024), harga saham BBRI hari ini turun sebesar -5,23% dibandingkan dengan harga sebelumnya yang sebesar Rp 4.780.
Dalam periode setahun terakhir (04 Agustus 2023), harga saham BBRI telah menurun sebesar -18,74% dari harga Rp 5.575. Pihak BEI mencatat total nilai transaksi saham BBRI mencapai Rp 1.510,60 miliar, dengan volume transaksi mencapai 3.293.894 lot.
EPS dari BBRI tercatat sebesar Rp 392 dan price to earning ratio saham ini adalah 12,02 kali, sedangkan price to book value-nya adalah 2,33 kali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News