Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komodo Bond yang akan diluncurkan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) pada semester I tahun ini, diperkirakan bakal menarik investor baik domestik maupun global.
Desmon Silitonga, analis Capital Asset Management mengatakan, potensi Komodo Bond PLN yang diperkirakan senilai Rp 10 triliun hingga Rp 20 triliun ini bisa diserap pasar. Menurutnya, saat ini investor global memang sedang mencari obligasi korporasi dari negara lain dengan prospek bisnis yang positif dan kupon yang menarik.
Keunggulan dari Komodo Bond, obligasi ini tidak memiliki risiko kurs karena diterbitkan dalam denominasi rupiah.
PLN sebelumnya telah sering menerbitkan obligasi. Menurut Desmon, prospek Komodo Bond ini bisa terserap investor yang pernah membeli obligasi keluaran PLN sebelumnya.
Secara fundamental, arus keuangan PLN sempat terbeban. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pernah mencermati prospek kemampuan PLN dalam membayar utang yang menguras kas PLN. Desmon mengatakan, meski beberapa tahun terakhir PLN mengalami kesulitan arus keuangan, namun ke depan, perusahaan pelat merah ini bisa mengatasi masalah tersebut.
"PLN perusahaan besar yang memiliki aset besar, mereka bisa atasi masalah arus keuangan karena memang investasi mereka cukup besar untuk bangun pembangkit listrik," kata Desmon, Senin (8/1).
Proyeksi Desmon, Komodo Bond milik PLN bisa menarik investor dan berprospek positif didukung beberapa faktor. Pertama, aset yang dimiliki PLN jika direvaluasi nilainya bisa lebih tinggi dari kondisi saat ini. "Aset PLN seperti tanah kalau direvaluasi nilai aset tersebut bisa lebih tinggi dari sebelumnya, berdasarkan aset yang besar tersebut ini jadi indikator penilaian investor seperti apa sebenarnya tingkat kesehatan keuangan PLN," paparnya.
Kedua, prospek bisnis PLN akan makin positif seiring kondisi perekonomian Indonesia yang terus tumbuh. Hal ini didukung dengan kebutuhan energi listrik yang diproyeksikan kedepan akan semakin besar. "Demand akan listirk akan makin besar ini yang dilihat investor," kata Desmon.
Ketiga, PLN merupakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dikendalikan negara dan dikelola secara profesional. Keempat, PLN merupakan perusahaan besar dan memonopoli pasar dengan tidak memiliki persaingan dari perusahaan lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News