Reporter: Agung Hidayat | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Distributor keramik dan semen, PT Kokoh Inti Arebama Tbk (KOIN) masih optimistis mampu meraup pertumbuhan bisnis yang signifikan di tahun ini. Meski bisnis keramik dan semen cenderung lesu, perseroan tetap melakukan efisiensi dan memaksimalkan kanal marketing yang ada.
Liu Sit Khian, Corporate Secretary PT Kokoh Inti Arebama Tbk (KOIN) mengatakan perseroan mematok target berdasarkan pertumbuhan perekonomian Indonesia. "Paling tidak untuk pendapatan bisa tumbuh 5%-10%," ujarnya saat paparan publik perseroan, Selasa (26/6).
Sedangkan untuk laba bersih, KOIN berharap dapat terkerek dengan naiknya penjualan bersih tersebut. Mengutip laporan keuangan perseroan di kuartal I-2018, pendapatan bersih naik 20% menjadi Rp 450 miliar dimana di periode yang sama tahun lalu hanya Rp 375 miliar.
Meski demikian, beban pokok penjualan ikut melambung 24% menjadi Rp 387 miliar. Sehingga laba kotor perseroan hanya mampu naik 1,6% saja, dari Rp 62 miliar menjadi Rp 63 miliar di kuartal I 2018 year on year (yoy).
Meski beban keuangan masih menggerus keuntungan perseroan, namun berkat pengampunan pajak, manajemen mengatakan beban pajak KOIN tidak jatuh terlalu dalam. Sehingga meski masih mengalami rugi bersih, KOIN mampu menguranginya 88% dibandingkan rugi bersih triwulan pertama tahun lalu yang Rp 14,5 miliar menjadi minus Rp 1,6 miliar di periode yang sama tahun ini.
Mayoritas penjualan KOIN di kuartal I 2018 berasal dari produk keramik 60% atau Rp 271 miliar, dibawah itu berasal dari produk semen senilai Rp 90 miliar. "Untuk saat ini keramik yang banyak kami jual ialah segmen middle-up," terang Liu.
Guna memaksimalkan marketingnya, KOIN bakal menambah agen-agen penjualan diberbagai daerah. Hal ini juga dilakukan sebagai langkah efisiensi, dimana pada tahun lalu kata Liu, perseroan telah menutup tiga kantor cabang di Medan, Jambi dan Lampung.
"Untuk efisiensi kami tutup kantor tersebut dan menggantikannya dengan agen-agen penjualan," katanya. Oleh karena itu opsi menambah kantor cabang di tahun ini tidak diperlukan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News