kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

KOKA Mencatat Pendapatan Bersih Rp 166,54 Miliar di September 2023, Tumbuh 15,78%


Rabu, 01 November 2023 / 18:31 WIB
KOKA Mencatat Pendapatan Bersih Rp 166,54 Miliar di September 2023, Tumbuh 15,78%
ILUSTRASI. Pencatatan perdana saham PT Koka Indonesia Tbk (KOKA) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (11/10/2023).


Reporter: Ahmad Febrian, Recha Dermawan | Editor: Ahmad Febrian

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Setelah resmi mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia pada 11 Oktober 2023 lalu, PT Koka Indonesia Tbk mencatat kenaikan kinerja. Per September 2023, emiten berkode saham KOKA ini meraup pendapatan neto Rp 166,54 miliar, tumbuh 15,78% dari periode tahun lalu.

Laba sebelum pajak penghasilan mencapai Rp 24,72 miliar, ebih besar dari Rp 15,53 miliar di periode tahun lalu. Direktur Keuangan PT Koka Indonesia Tbk, Michael Albert Massie mengatakan kenaikan pendapatan dari periode September 2022 berasal dari sektor pekerjaan infrastruktur, sesuai target tahun ini.

Listingnya KOKA menjadi stimulus untuk terus menaikkan omzet dan laba bersih. “Setelah listing kemarin, kami mendapatkan suntikan dana segar dan juga eksposur yang baik. Oleh karena itu, perusahaan semakin yakin akan dapat menaikkan omzet dan laba bersih setiap tahun," kata Michael, dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Rabu (1/11). 

Baca Juga: Ini Fokus Koka Indonesia (KOKA) ke Depan Usai Menggelar IPO

Total aset PT Koka Indonesia Tbk (KOKA) per 30 September 2023 mencapai Rp 171,63 miliar. Lalu  liabilitas Rp 81,34 miliar dan ekuitas Rp 90,28 miliar.

Terkait dana IPO, KOKA akan menggunakan dana tersebut untuk dua hal utama. Pertama, sekitar 13,55%  untuk belanja modal pengadaan alat berat baru. Kedua, sekitar 86,45% untuk modal kerja, meliputi antara lain pembayaran material bahan baku konstruksi, biaya logistik pengiriman, biaya operasional di lokasi proyek, dan biaya administrasi yang timbul dalam proyek 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×