Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasca pandemi Covid-19, masyarakat lebih sadar akan gaya hidup sehat. Emiten ritel kebutuhan rumah tangga, PT Klinko Karya Imaji Tbk (KLIN) siap menyapu bersih peluang tersebut.
Dengan kesadaran masyarakat akan pola hidup bersih, Klinko melihat peluang untuk menggarap bisnis peralatan rumah tangga.
Terlebih, alat kebersihan seperti mop atau pel lantai, keset hingga serbet juga merupakan kebutuhan yang esensial.
Direktur Utama PT Klinko Karya Imaji Tbk Anggun Satriya Supanji mengatakan cita-cita Klinko adalah menjadi yang terdepan sebagai produsen alat kebersihan dalam negeri. Perusahaan ini ingin menghadirkan produk yang mampu bersaing dengan produk impor, baik secara mutu dan harga.
Baca Juga: Permintaan Alat Kebersihan Melonjak, Klinko (KLIN) Perluas Pabrik di Gresik
Peluang Klinko untuk menggapai tekad tersebut bisa tercapai. Terutama untuk mengalap berkah pada industri alat kebersihan khususnya yang berbahan dasar benang daur ulang.
Anggun mengklaim bahwa KLIN satu-satunya produsen alat kebersihan di Indonesia yang memiliki keunggulan dari sisi pasokan benang daur ulang, mengingat benang daur ulang diproduksi dan dipasok oleh perusahaan afiliasi.
Bukan hanya pasar modern dan tradisional (retail market), produk Klinko juga sudah menjangkau pasar luar negeri (ekspor), serta konsumen institusi (B2B market) seperti perusahaan cleaning service, hotel, restoran dan perkantoran.
Kesempatan Klinko terus bertumbuh didukung pula oleh lingkup penjualan pasar domestik yang masih sangat luas. Mengingat jumlah penduduk Indonesia sebanyak 275 juta jiwa merupakan pasar yang begitu besar.
"Jenis alat kebersihan rumah tangga juga sangat banyak dan bervariasi mengikuti perkembangan jaman," kata Anggun kepada Kontan.co.id, belum lama ini.
Anggun bilang, kejadian pandemi corona mengubah hidup masyarakat untuk lebih menjaga higienitas. Kepedulian hidup sehat tersebut mendorong optimisme KLIN bahwa permintaan alat kebersihan bakal terus meningkat.
Atas dasar itu Klinko memutuskan untuk menambah permodalan melalui penawaran umum perdana atau disebut Initial Public Offering (IPO) guna meningkatkan kapasitas produksi yang sejalan dengan pertumbuhan penjualan.
Klinko termasuk penghuni baru di pasar modal Indonesia. Emiten berkode saham KLIN ini tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 Agustus 2022 dengan harga IPO di Rp 100 per saham.
KLIN menyatakan telah berhasil menghimpun dana Rp 23 miliar dari hajatan IPO tersebut. Sudah hampir 100% dana IPO digunakan sesuai prospektus yaitu untuk pembangunan pabrik baru, penambahan mesin dan modal usaha.
Pada Kamis, (15/12) Klinko baru saja mengumumkan perluasan pabriknya di Gresik, Jawa Timur. Emiten perusahaan manufaktur alat kebersihan tersebut meresmikan pabrik baru dengan area yang lebih luas di atas lahan 4.000 m2 guna meningkatkan kapasitas produksi dari 18.500 pcs/bulan menjadi 125.000 pcs/bulan.
Kapasitas produksi sebesar 125.000 pcs/bulan tersebut setara dengan 31 Ton/bulan. KLIN memproyeksikan dapat mencapai nilai transaksi Rp 23 miliar per tahun dari pabrik yang lebih luas.
Baca Juga: Pendapatan Klinko Karya Imaji (KLIN) Melesat 215% pada Semester I-2022
Untuk mendukung produksi, KLIN memiliki persediaan mesin jahit sebanyak 30 unit. Di antaranya terdiri dari Mesin Narrow Weaving 1 unit, Mesin Braiding 1 unit , Mesin Jahit Fringe 2 unit, Mesin Loop End 1 unit serta Mesin Mop otomatis 1 unit.
"Rencana pembangunan pabrik sudah terealisasi dengan baik. Demikian pula pembelian mesin sudah dilaksanakan, dan sebagian mesin sudah terpasang," imbuh Anggun.
Dia mengungkapkan bahwa ekspansi perluasan pabrik ini juga sejalan dengan rencana perseroan memperluas pangsa pasar ekspor.
Saat ini penjualan KLIN masih didominasi dalam negeri sebesar 80%, sedangkan ekspor di 20%. Ke depan perseroan mengharapkan ekspor bisa meningkat menjadi 40% dalam 5 tahun ke depan.
Sebagai langkah awal, Klinko sudah mengekspor 4 kontainer, 40 feet ke Amerika Serikat. Kegiatan ini diungkapkan masih akan terus dilanjutkan ke tahun-tahun berikutnya.
Perusahaan yang berdiri sejak tahun 2016 ini kini telah memiliki 3 unit armada operasional sendiri. KLIN menggunakan armada operasional outsource untuk pengiriman jarak jauh, guna effisiensi dan menekan biaya maintenance armada.
Sementara, jumlah distributor dalam negeri berjumlah 30 distributor, yang tersebar di Pulau Jawa, Bali, Sumatra, Kalimantan, Maluku, hingga Papua. Sedangkan distributor luar negeri berjumlah 1 distributor yang berlokasi di Malaysia.
Pelanggan luar negeri lainnya, sudah melakukan transaksi langsung dengan KLIN.
Klinko melakukan ekspor ke 8 negara, yaitu Italia, Singapura, Brasil, Yunani, Korea Selatan, Muritius, Oman, dan Amerika Serikat.
Hingga tutup tahun ini, KLIN membidik pendapatan Rp 8,3 miliar, dengan perkiraan laba bersih sebesar Rp 300 juta.
Proyeksi ini karena perseroan melihat realisasi sampai kuartal III-2022 cukup mendukung untuk meraih target. KLIN menorehkan pendapatan sebesar Rp 5,28 miliar, atau tumbuh 120% dari periode yang sama di tahun lalu.
Baca Juga: Genjot Pasar Ekspor, Klinko (KLIN) Bidik Rp 30 Miliar per Tahun di AS
Sejalan dengan pendapatan, pencapaian laba bersih sukses melesat 196% menjadi sebesar Rp 229,21 juta. Pada September 2021, laba bersih KLIN hanya sebesar Rp 77,27 juta.
Dalam 5 tahun ke depan, Klinko membidik penjualan sebesar Rp 33 miliar di tahun 2026. Angka tersebut diproyeksikan naik 400% dibandingkan target penjualan tahun 2022, dengan laba sebesar Rp 8 miliar untuk tahun 2026.
Anggun menuturkan bahwa terdapat tiga segmen market besar yang akan menjadi perhatian Klinko. Pertama terdiri dari segmen market retail, yang terdiri dari modern market, traditional market, dan online shop.
Kedua, segmen market B2B yang akan bekerjasama dengan perusahaan cleaning service. Ketiga adalah segmen market ekspor, khususnya pasar amerika serikat yang cukup besar.
Di luar hal itu, tantangan utama KLIN adalah memperkenalkan produk-produk Klinko kepada masyarakat Indonesia. KLIN ingin mempromosikan produk kebersihannya sebagai produk dengan mutu yang baik, berstandar International dan berbahan dasar benang daur ulang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News