Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina |
JAKARTA. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) melebarkan sayap bisnisnya melalui akuisisi. KLBF tengah menjajaki akuisisi dua hingga tiga perusahaan yang bergerak di bisnis minuman kesehatan konsumen dan nutrisi.
Vidjongtius, Direktur KLBF, menuturkan, yang diincar adalah perusahaan lokal berskala menengah. Valuasi tiap perusahaan tidak ada yang sampai Rp 1 triliun. "Kami memang akan mengakuisisi perusahaan yang tak terlalu besar karena peluangnya lebih besar," kata dia di Jakarta, Kamis (31/5).
Rencana aksi ini adalah kelanjutan realisasi akuisisi KLBF. Per 30 Mei 2012, KLBF meneken perjanjian pengambilalihan bersyarat (CSPA) atas 100% saham PT Hale International, perusahaan minuman kesehatan.
Perusahaan farmasi papan atas ini mengeluarkan Rp 100 miliar untuk mengakuisisi Hale. KLBF menggunakan kas internal untuk akuisisi itu. Per akhir Maret 2012, KLBF mencatatkan kas dan setara kas senilai Rp 2,29 triliun.
Setelah meneken CSPA, selanjutnya KLBF melakukan uji tuntas (due diligence) atas akuisisi Hale yang diperkirakan rampung dalam satu dua bulan. "Jadi, sekitar Juli atau Agustus kami sudah bisa finalisasi," tutur Vidjongtius.
Emiten saham farmasi ini memandang akuisisi Hale cukup strategis untuk mengembangkan bisnis minuman kesehatan dan menambah portofolio KLBF. Soalnya, Hale sudah memiliki beberapa produk minuman kesehatan yang cukup dikenal pasar seperti Original Love Juice.
Akuisisi tersebut juga akan mempercepat ekspansi bisnis minuman kesehatan. Maklum, HI sudah memiliki pabrik yang mampu memproduksi 30 juta liter per tahun. "Ini memudahkan kami, karena kalau bangun pabrik sendiri bisa memakan waktu satu dua tahun," kata Vidjongtius.
KLBF juga ingin menyinergikan produk Hale dengan produk-produk yang sudah ada seperti Fatigon Hydro dan Tifco. Produk-produk ini akan saling melengkapi guna merebut pasar minuman kesehatan di Indonesia.
Kehadiran Hale memang tidak langsung berkontribusi ke laporan keuangan KLBF di tahun ini. KLBF akan terlebih dahulu melakukan pembenahan terutama dari sisi strategi produk dan distribusi Hale.
Harga KLBF, kemarin, turun 1,90% ke Rp 3.875 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News