kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

KLBF mengejar pasar obat Indonesia timur


Senin, 05 Juni 2017 / 20:17 WIB
KLBF mengejar pasar obat Indonesia timur


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Perusahaan farmasi, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) berencana akan membuka satu sampai dua cabang baru. Rencana, perusahaan akan membidik Indonesia timur untuk wilayah ekspansi tersebut. Saat ini, Kalbe Farma sudah memiliki 72 cabang yang tersebar di 52 kota di Indonesia.

Vidjongtius Direktur Utama KLBF menyatakan pembangunan cabang tersebut nantinya akan meliputi pembangunan gudang dan penyediaan sarana transportasi untuk menunjang aktivitas perusahaan. Pembangunan lokasi baru tersebut saat ini sedang dalam proses.

Besaran investasi pembangunan cabang baru ini akan sangat bergantung dari lokasi dan luas lahan. Biaya yang diperlukan untuk pembangunan cabang baru tersebut berkisar Rp 10 miliar - Rp 20 miliar per cabang.

"Pembangunan di daerah timur ini dengan memperhitungkan potensi daerah baru," ujar Vidjongtius Direktur Utama KLBF usai paparan publik di Jakarta, Senin (5/6).

Tahun lalu, KLBF membangun cabang baru di Ambon. Penambahan cabang baru ini, juga menjadi upaya perusahaan untuk menambah jaringan distribusi di daerah. "Selain itu, kami juga sambil menjalin hubungan dengan distibutor setempat," tambahnya.

Selain lewat cabang baru tersebut, Kalbe juga menggenjot ekspansi lewat pemasaran online. Saat ini, lewat situs Kalbestore.com telah ada 500.000 ribu member aktif. Sebelumnya, Kalbe juga sudah membentuk joint venture dengan PT Kreatif Media Karya yakni anak usaha PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK). Hasil kerja sama tersebut, melahirkan PT Medika Komunika Teknologi dengan situs klikdokter.com.

Belanja Modal

Tahun ini, Kalbe menganggarkan belanja modal (capital expenditure) sebanyak Rp 1,2 triliun. Dana capex tersebut sebagian besar berasal dari kas internal perusahaan, sementara sisanya dari pinjaman perbankan.

Nah, hingga Maret, capex yang telah terserap sebanyak Rp 200 miliar. Sedangkan hingga Juni atau pertengahan tahun ini, serapan capex berkisar Rp 400 miliar - Rp 500 miliar.

Capex tersebut digunakan untuk keperluan pembangunan pabrik dan pembangunan distribusi pemasaran. Sekitar 80% capex tahun ini, akan digunakan untuk pembangunan pabrik. Sebelumnya diberitakan, Kalbe tengah membangun pabrik-pabrik baru. Yakni pembangunan pabrik Biofarmasi di Cikarang, Jawa Barat yang sudah selesai dan pembangunan pabrik di Pulo Gadung yang sedang berjalan.

"Bangun pabrik biasanya dua tahun, dan sertifikasi 1 tahun jadi total 3 tahun. Pembangunan ini adalah persiapan untuk menambah kapasitas tahun-tahun mendatang. Saat ini ada 10 pabrik," imbuhnya.

Vidjongtius juga menyatakan akan menggenjot penjualan produk herbal. Saat ini, jumlah kontribusi penjualan dari produk herbal berkisar 1%. Namun, pihaknya berharap 3-5 tahun mendatang, penjualan produk herbal bisa berkontribusi 5%-10%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×