kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

KLBF lebih ekspansif agar kinerja makin sehat


Rabu, 26 Desember 2012 / 06:47 WIB
ILUSTRASI. Redmi Note 10 5G


Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) bakal lebih ekspansif di tahun depan. Emiten farmasi ini telah menyiapkan belanja modal alias capital expenditure (capex) Rp 1 triliun-Rp 1,4 triliun di 2013.

Anggaran itu naik dari tahun ini yang hanya Rp 800 miliar. Dana itu akan mereka gunakan untuk mengembangkan empat divisi utama KLBF yaitu distribusi dan logistik, divisi obat resep, divisi nutrisi dan divisi produk kesehatan.

Capex itu akan digunakan menambah volume produksi beberapa pabrik hingga 15%-16% dari produksi sekarang. Kalbe akan membangun pabrik obat kanker (onkologi) di Pulogadung, Jakarta Timur. Kalbe menargetkan, pabrik seluas 3.800 m² itu mulai dibangun tahun depan.

Proyek ekspansi Kalbe lain di tahun depan adalah menambah 10-15 produk baru di segmen obat bebas dan produk nutrisi. Tahun ini, Kalbe juga telah memasarkan beberapa produk unggulan, hasil produksi perusahaan yang mereka akuisisi. Ambil contoh, akuisisi atas PT Hale International, menghasilkan produk minuman air kelapa asli Hydro Coco dan minuman sari buah dan sayur Tipco.

Reza Priyambada, analis Trust Securities menuturkan, ekspansi produksi maupun penambahan varian produk menjadi senjata utama Kalbe memperkuat pangsa pasar di segmen-segmen produknya.

Reza berpendapat, seiring meningkatnya pendapatan kelas menengah, permintaan produk nutrisi bakal ikut terdongkrak. "Dengan kapasitas yang terus naik, Kalbe bisa selangkah di depan untuk memenuhi permintaan konsumen," kata dia.

Margin menurun

Adolf Sutrisno, analis AAA Securities dalam risetnya menulis, masalah yang paling berat bagi Kalbe adalah menghadapi penurunan margin keuntungan. "Penurunan margin sudah diperkirakan sebelumnya akibat pertumbuhan bisnis distribusi yang memang menghasilkan margin lebih kecil," kata dia.

Potensi penurunan margin bisa makin besar lantaran ada kenaikan upah minimum provinsi (UMP). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menaikkan UMP 45% menjadi Rp 2,2 juta dan efektif berlaku mulai 1 Januari 2013. "Manajemen Kalbe memperkirakan kenaikan UMP bakal menurunkan margin kotor hingga 2%," kata Mardesiana, analis Danareksa Sekuritas.

Maka itu, manajemen Kalbe berniat meningkatkan harga jual produk rata-rata sebesar 3%-5% guna mengkompensasi kenaikan UMP. Maklum, upah buruh menyedot hingga 2% dari biaya atas barang yang terjual atau cost of good solds (COGS) KLBF.

Kendati demikian, ketiga analis itu kompak memberikan rekomendasi beli pada saham KLBF. Sebab, analis melihat, Kalbe masih akan mampu meningkatkan kinerja di tahun depan.

Reza menargetkan, harga saham KLBF di Rp 1.200 per saham. Sementara, Adolf memasang target KLBF Rp 1.150 per saham. Adolf bilang, itu mencerminkan price to earning ratio (PER) 2013 senilai 25,4 kali. Sementara, Mardesiana menetapkan, target KLBF di Rp 1.125 yang mencerminkan PER 24,8 kali. Jumat (21/12), harga saham KLBF naik 2,97% ke Rp 1.040.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×