Reporter: Kenia Nareriska | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dua anggota Indeks IDX High Dividend 20 (HIDIV20) mengantongi restu dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk membagikan dividen dari laba bersih yang dibukukan tahun 2019.
Kedua emiten tersebut adalah PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) dan PT dan PT HM Sampoerna Tbk (HMSP). Asal tahu saja, KLBF akan membagikan dividen Rp 20 per saham. Sementara HMSP akan menebar dividen hingga Rp 119,8 per saham.
Emiten farmasi Kalbe Farma menyepakati dividend payout ratio (DPR) mencapai 37,3% dari laba bersih yang dibukukan tahun 2019 atau setara Rp 937,5 miliar. Persentase itu memang lebih mini dibanding DPR tahun sebelumnya sekitar 49% hingga 50%. Adapun rasio laba bersih untuk pembagian dividen sengaja ditekan sebagai langkah mitigasi risiko dalam aspek keuangan.
"Kami punya inisiatif meningkatkan cash flow agar kami bisa melewati dampak Covid 19 di tahun 2020 ini dengan baik," jelas Direktur Utama Kalbe Farma Vidjongtius dalam konferensi pers online Kalbe Farma, Senin (18/5).
Baca Juga: Philip Morris menadah sekitar Rp 12,89 triliun dividen HM Sampoerna (HMSP)
Berkebalikan KLBF, emiten rokok HMSP justru menebar seluruh laba tahun 2019 sebagai dividen. Asal tahu saja, total dividen yang akan dibagikan perusahaan rokok itu mencapai Rp 13,9 triliun. Jumlah tersebut lebih tinggi dibanding dengan laba yang dibukukan sepanjang tahun 2019 yang mencapai Rp 13,7 triliun.
Menanggapi hal ini, Analis Panin Sekuritas William Hartanto menjelaskan bahwa DPR tidak mempengaruhi menarik atau tidaknya saham. Sebab, faktor yang membuat suatu emiten menarik sebelum membagikan dividen adalah dividend yield dan tren harga saham.
Baca Juga: XL Axiata (EXCL) akan membagikan dividen Rp 215,74 miliar
Menurut William, bagi pelaku pasar yang hanya mengincar dividen, saham HMSP saat ini lebih menarik sebab memiliki yield dividen lebih tinggi. Asal tahu saja, jika menggunakan harga saham HMSP pada penutupan perdagangan Senin (18/5) yang sebesar Rp 1.865, maka dividend yield HMSP sebesar 6,42%. Di sisi lain, harga saham KLBF menunjukkan Rp 1.400, sehingga yield dividennya hanya 1,43%.
Baik saham HMSP maupun KLBF sama-sama menguat. Bedanya, KLBF sudah uptrend sedangkan HMSP baru memulainya. "Sehingga HMSP akan lebih menarik," jelas William ketika dihubungi Kontan.co.id, Senin (18/5). Untuk KLBF, lanjut William, terlihat lebih memiliki prospek untuk jangka panjang karena keterlibatannya dalam memproduksi obat Covid-19.
Tidak jauh berbeda, Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani berpendapatan saham HMSP memang lebih menarik dibanding KLBF. "Dari sisi pergerakan lebih menarik HMSP. KLBF harus break dari level 1.400 untuk melanjutkan kembali penguatan ke level 1.450 hingga 1.500," kata Hendriko kepada Kontan.co.id, Senin (18/5).
Baca Juga: Dapat restu pemegang saham, Kalbe Farma (KLBF) tebar dividen Rp 937 miliar
Hendriko menambahkan bahwa HMSP masih pada fase uptrend. Sementara KLBF sudah mulai memasuki fase konsolidasi.
Asal tahu saja, selain kedua emiten sektor barang konsumsi tersebut, Kontan.co.id mencatat ada lima emiten lain yang akan membagikan dividen, seperti PT Sumber Alfaria Trijaya (AMRT), PT Kino Indonesia Tbk (KINO), PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), PT Nusantara Almazia Tbk (NZIA), dan PT XL Axiata Tbk (EXCL).
Di antara tujuh emiten itu, HMSP masih menjadi emiten yang mencatatkan yield dividen paling tinggi 6,42%. Setelahnya disusul WSBP dengan yield 5,52%. Adapun pada penutupan hari ini harga saham WSBP Rp 149 sementara dividen per saham yang akan dibagikan Rp 8,22.
Baca Juga: Mantap, HM Sampoerna (HMSP) bagi dividen tahun buku 2019 capai Rp 13 triliun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News