Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
Nama besar lain dalam bisnis ini, Malca-Amit yang bisa mengantarkan dalam waktu 24 jam sebelum krisis kesehatan pun kesulitan mencari jalan untuk melakukan pengangkutan.
Managing Director Malta-Amit Singapore Pte. Ariel Kohelet mengatakan, sekarang pengiriman bisa lebih dari 48 bahkan sampai 72 jam. Biaya pengiriman juga meningkat. "Kami telah memperluas penggunaan pesawat kargo yang tidak bergantung pada penumpang untuk terbang dan kami juga menyewa pesawat," kata dia.
Beberapa orang di pasar mengatakan, mereka mengelola untuk tetap beroperasi tanpa penundaan. Namun, Robert Mish, President of Precious-Metals Dealer Mish International Monetary Inc bilang, sangat sulit untuk mendapatkan logam mulia masuk dan keluar dari Asia.
Beberapa pelanggan menurut Mish, memahaminya dan ada beberapa tidak. "Beberapa pelanggan juga mau membayar lebih tapi ada juga yang mengatakan, 'Saya mengerti,' dan menerima pengiriman dalam dua minggu," kata dia.
Baca Juga: Proyek Smelter Amman dan Freeport Terhambat Wabah Corona
Pabrik penyulingan Jerman C. Hafner GmbH + Co. KG yang biasa mengirim batangan emas ke Polandia dengan truk. "Setelah perbatasan jalan ditutup dan kontraktornya berhenti beroperasi, perusahaan ini telah mulai menerbangkan logam dengan FedEx Corp," kata Torsten Schlindwein, Wakil Kepala Perdagangan Logam Mulia. Akibatnya, biaya transportasi telah melonjak sekitar 60%.
Peter Thomas, Senior Vice President Zaner Group juga ikut menceritakan pengalaman ketika ia mencoba menerbangkan perak dari Peru pada awal April. Pihak berwenang pada awalnya menolak untuk menyetujui pengangkutan dokumen atau mengizinkan pekerja serikat untuk membawa ke pesawat. Tapi kemudian logam itu akhirnya dipindahkan dengan pesawat pribadi.
"Itu mahal, tapi sudah selesai," kata Thomas. Tapi ia yakin seiring meredanya virus akan banyak produk yang telah beredar, terutama dari kilang kecil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News