kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kisah DKFT Menjajal Bisnis Pertambangan


Jumat, 12 Juni 2009 / 13:39 WIB


Reporter: Gloria Haraito | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Setelah mengubah arah bisnisnya pada akhir tahun lalu, kini, PT Cental Omega Resources Tbk (DKFT) masih menata usaha barunya. Saat ini, Central Omega bergerak di bisnis perdagangan mangan, nikel, dan tembaga. Selain itu, Central Omega juga memiliki anak usaha yang mengelola kuasa pertambangan tembaga dan nikel.

Anak-anak usaha yang ada di grup Central Omega itu antara lain PT Mulia Pacific Resources, PT Mega Buana Resources, dan PT Bumi Konawe Abadi.

Mulia Pacific telah mengantongi enam kuasa pertambangan (KP) dengan total luas lahan 60.209 hektare (ha). Menurut Direktur Central Omega, Stephanus Yoseph Mandagi, keenam KP tersebut tersebar di Kupang, Halmahera Timur, Morowali, Sumbawa, dan Gorontalo. Semua KP itu masih dalam tahap penyelidikan umum dan eksplorasi.

Sementara, Mega Buana memiliki dua KP seluas 9.654 ha di Morowali dengan status eksplorasi. "Sementara Bumi Konawe memiliki KP seluas 439,5 ha di Konawe, Sulawesi Tenggara," ujar Stephanus. KP Bumi Konawe ini juga telah masuk tahap eksplorasi.

Central Omega menargetkan, KP di ketiga anak usahanya bisa masuk dalam tahap eksploitasi pada akhir 2009 hingga 2010 mendatang. Sehingga, KP ini bisa berproduksi pada akhir 2010. Stephanus mengatakan, tren harga komoditas tambang yang akan membaik membuat perusahaan berani mengubah haluan bisnis. Stephanus memandang, harga komoditas yang anjlok saat ini menjadi kesempatan bagus bagi perusahaan untuk mempersiapkan bisnis tambang.

Sampai akhir tahun 2008, Central Omega merupakan perusahaan pembiayaan dengan bendera PT Duta Kirana Finance Tbk. Kala itu, bisnis Duta Kirana bergerak di bidang penyaluran pembiayaan motor China merek Sanex. Minimnya animo masyarakat terhadap motor China membuat bisnis Duta Kirana semakin lesu. Di saat yang bersamaan, utang Duta Kirana yang mencapai Rp 24,3 miliar kepada Tapildo Investment Ltd tak kunjung selesai.

Akhirnya, pada akhir September 2008, Tapildo mengalihkan kredit tersebut pada PT Jinsheng Mining. Jinsheng adalah eksportir tembaga, seng, nikel, besi, dan komoditas tambang lainnya. Karena Duta Kirana tak juga bisa melunasi utang lama tersebut, akhirnya Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang berlangsung Desember 2008 lalu menyetujui untuk merestrukturisasi utang tersebut.

Dari utang sejumlah Rp 24,3 miliar, sebanyak Rp 22,1 miliar berubah menjadi saham. Sementara Rp 2,2 miliar lainnya disimpan sebagai agio saham. "Seiring dengan konversi tersebut, kami juga mengubah fokus bisnis dan mengubah nama perusahaan menjadi Central Omega," ujar Stephanus.

Konversi saham tersebut membuat Jinsheng menguasai 50,14% saham Omega Central. Lantas, pemegang saham Omega lainnya adalah PT Chandani Grahatama dengan porsi 8,23%, PT Dwibhakti Sangga Guna dengan kepemilikan 17,84%, dan masyarakat sebesar 23,79%.

Sesaat setelah berubah nama, Central Omega pun langsung menjual piutang-piutang senilai Rp 8,06 miliar. Mereka menggunakan duit penjualan piutang itu untuk mengakuisisi 99,99% saham Mulia Pacific dan 99,60% saham Mega Buana. Nilai total akuisisi tersebut mencapai Rp 5,17 miliar. Sisanya mereka gunakan untuk modal kerja.

Karena baru memulai bisnis baru, DKFT mencatatkan rugi bersih Rp 1,1 miliar di sepanjang kuartal pertama 2009. "Sembari menunggu KP anak usaha berproduksi, Central Omega akan melakukan trading komoditas tambang," ujar Stephanus. Saat ini, Central Omega sudah mengantongi sejumlah kontrak pendistribusian komoditas tambang dengan pihak ketiga.

Central Omega menargetkan pendapatan Rp 5,9 miliar di 2009 ini, atau naik 15 kali lipat ketimbang pendapatan 2008, yaitu Rp 396,7 juta. Sementara laba bersih DKFT ditargetkan mencapai Rp 217,6 juta pada tahun ini. Adapun DKFT menderita rugi bersih Rp 8,5 miliar pada 2008 lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×