Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun ini, PT Kino Indonesia Tbk (KINO) membidik kontribusi ekspor sebesar 10% dari penjualan. Adapun tahun ini KINO menargetkan pendapatan tumbuh sekitar 15%-20% dari estimasi pendapatan tahun 2019 yang sebesar Rp 4,68 triliun.
Tahun ini pun, emiten makanan dan minuman tersebut membuka peluang untuk masuk ke pasar ekspor baru.
Baca Juga: Siapkan capex Rp 350 miliar, Kino Indonesia (KINO) tambah produksi personal care
“Kami sedang mempertimbangkan pasar-pasar yang potensial namun belum dapat kami disclose,” ujar Corporate Finance Director Kino Indonesia Budi Muljono kepada Kontan.co.id.
Budi melanjutkan, selama ini ekspor KINO difokuskan di wilayah Asia Tenggara. Sehingga, penyebaran virus corona (Covid-19) di Asia Timur khususnya China belum terlalu berdampak pada kinerja ekspor KINO.
Meski demikian, Budi tidak menampik penyebaran virus ini bisa saja berdampak pada kinerja KINO, tergantung dari lama penyebaran virus ini.
“Oleh karena itu, kami tidak berdiam diri dan terus berusaha memperluas pasar sesuai dengan potensi produk kami,” sambungnya.
Baca Juga: Kino Indonesia (KINO) berikan pinjaman Rp 2 miliar ke Ristra Klinik Indonesia
Budi menilai, tahun ini industri makanan dan minuman masih menghadapi tantangan yang sama seperti tahun-tahun sebelumnya, yakni terjadinya pergeseran (shifting) dalam pola konsumsi.
Selain itu, ketidakstabilan ekonomi dunia juga menjadi tantangan tersendiri meskipun efek dari perang dagang sudah mereda.
Untuk itu, ke depan KINO akan memperluas saluran distribusi dan terus melakukan promosi untuk produk yang telah ada.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News